Ditulis oleh Lotuschef – 1 Juli 2017
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: What's Important? 什么最重要?
Mengutip dari artikel Lotuschef At Play - Funtime - 唱反调 Singing an Opposing Tune:
[--- Mahaguru hendak MEMBERITAHUMU bahwa yang KAMU Prioritaskan selama ini sungguh tidak penting dan tidak akan membawamu ke mana-mana berhubung Kepemilikan Duniawi tidak bisa membebaskanmu dari Penderitaan Samsara. ---]
~~~~~~~~~~~~~~~
Percakapan di pasar, saat mengobrol dengan seorang penjaga kios sayuran:
RV: Istrimu di mana?
AA: Dia pergi membantu mempersiapkan pernikahan seorang kerabat.
RV: Apakah ia saudarimu? (menunjuk seorang wanita dengan struktur tulang yang mirip dengan AA)
AA: Ya.
RV: Kesehatannya tidak bagus, kamu lebih baik.
AA: Ya. Tahun lalu ia menjalani operasi jantung.
Tapi ia beruntung punya cucu, sedangkan aku masih belum punya.
RV: Oh! Bila kamu melihatnya dari sudut pandang Buddha Dharma, punya kerabat lebih banyak berarti lebih banyak jeratan yang membelitmu dalam Kehidupan ini. :)
Kesehatan adalah yang paling penting.
~~~~~~~~~~~~~~~
Hahaha!
Yang ku-“lihat”?
Ia yang menurut saudaranya dianggap “Beruntung”, malah kesehatannya tidak baik.
Si saudara tadi merasa bahwa punya cucu barulah “beruntung” atau memiliki pahala.
Gelisah karena kekurangan sesuatu ~ adalah Derita Dunia yang diciptakan oleh Diri Sendiri!
Kalau kamu ingat tentang si JY, murid yang kisahnya pernah kutuliskan di sini?
Ia bilang ia bisa mengajariku untuk menjadi “sakti” dengan cepat!
Metodenya?
Dengan memvisualisasikan banyak Buddha & Bodhisattva yang menganugerahi abhiseka kepada banyak “clone” (klon identik) dirinya!
Maksudnya ia memvisualisasikan ada banyak dirinya yang menerima abhiseka di saat yang bersamaan! :)
Aku hanya tersenyum dan diam saja saat mendengarnya!
Kalau saja ia Menggunakan Bodhicitta dan mengubah semua insan menjadi dirinya, kemudian menerima berkat abhiseka di saat yang bersamaan, maka Pahalanya akan meningkat sangat cepat, DAN bukan “menjadi cepat sakti” – yang menurutnya ia akan punya berbagai kesaktian transendental dalam jangka waktu yang sangat pendek!
Dari apa yang dia ucapkan, kita bisa baca Pikirannya!
JY sama sekali tak paham apa itu Sadhana Sejati dari Buddha Dharma!
Lagipula ada banyak kesempatan di mana ia mencoba mengajariku dan memarahiku dengan mengatakan bahwa versi Buddha Dharma-ku tidak benar! :)
JY adalah orang yang memberitahuku bahwa seorang Fashi tidak boleh menonton film!
Juga mengirimiku transkripsi lengkap ceramah Mahaguru Lu yang membahas “Tiada Pikiran”!
Hahaha! Ia sendiri tak mampu menunjuk definisi “Tiada Pikiran” dengan tepat!
Aku bilang bila JY bisa mendefinisikan “Tiada Pikiran” dalam 20 kata, maka ia benar-benar paham!
Di atas ini adalah bagan dari Risalah Agung Tahapan Jalan Menuju Pencerahan.
Tahapan: Dalam rangka berlatih dengan bersungguh-sungguh, adalah penting untuk menaiki anak tangga setahap demi setahap sesuai dengan urutan pelatihan.
[Kiri ke kanan:]
Biru ~ Fondasi sebelum memasuki Jalur Pelatihan
Merah ~ Jalur yang diajarkan kepada mereka dengan Kapasitas Rendah
Hijau ~ Jalur yang diajarkan kepada mereka dengan Kapasitas Sedang
Orange ~ Jalur yang diajarkan kepada mereka dengan Kapasitas Agung
Seseorang yang bahkan belum lulus “Taman Kanak-kanak” (TK) atau Fondasi awal sebelum bisa melaju ke anak tangga Pelatihan Dharma yang pertama, sungguhlah tidak punya Buddha Dharma otentik apapun untuk diajarkan!
Jadi aku juga sedih sampai harus memberitahu banyak orang bahwa mereka juga masuk dalam kategori ini, kelompok “TK”.
Karena?
Kamu tidak mempersenjatai dirimu dengan keterampilan Buddha Dharma yang relevan untuk bisa lulus dari “TK”!
Apakah hal yang penting bagi seseorang yang telah bersarana dan berjanji untuk melatih Buddha Dharma?
Janjimu di saat bersarana merupakan salah satu Bodhicitta Aspirasi, dan janji itu adalah bagaimana kamu MENGGUNAKAN Buddha Dharma untuk mengurangi penderitaan dan berbagi kebahagiaan dengan para insan!
Sekedar mengucapkan kata-kata atau kalimat di dalam sebuah Sadhana tidak akan membantu sama sekali, bila kamu tidak paham apa yang kamu ucapkan!
Mungkin Prinsip Kebenaran ini sulit kamu cerna?
Mungkin kamu pikir kamu telah melatih Dharma dengan baik selama bertahun-tahun?
Tapi cobalah amati dirimu kembali dengan jujur dan objektif, lalu jawablah sendiri pertanyaanmu: seberapa banyak yang aku ketahui tentang Pelatihan Dharma?
Jangan-jangan kamu diperdaya oleh ilusimu sendiri dan ilusi orang-orang lain dalam kategori “TK” yang sama?
Saatnya bangun dan sadar!
Salam Metta,
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef
No comments:
Post a Comment