Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber:
Teman-teman pembaca harap selalu bepikir dengan logis.
Masih ingatkah tentang artikel
dan 14-6-2011 49天 49Days ?
Orang yang berkonsultasi dengan saya tahun lalu dan baru-baru ini meninggal dalam kecelakaan, memilih untuk dikebumikan di laut (abunya dilarung di laut).
Hari Minggu siang saya bertemu dengan seorang murid, si T, yang membantu si almarhum untuk berkonsultasi dengan saya tahun lalu. T baik-baik saja keadaannya.
Saat makan siang dengannya, saya lihat dahi dan kedua matanya memancarkan sinar kehijauan yang cukup mencolok.
Saya diam-diam membantunya membersihkan sinar kehijauan tersebut supaya dia tidak kuatir. Namun “noda” kehijauan tersebut nampaknya bersikeras menempel terus!
Saya tidak ada pilihan lagi selain mencari sesuatu untuk membantunya berkonsentrasi.
Saya ada sebuah liontin yang berisi foto Shizun dan Sutra Satya Buddha beserta berbagai mantra di dalamnya. Saya pegang liontin tersebut di tangan kanan saya dan memvisualisasikan Shizun menyalakan sinar di dalam liontin tersebut.
Lalu saya berikan liontin tersebut kepada si T dan memintanya untuk menjapa mantra Guru. Saya tidak ada pilihan lain, jadi saya jelaskan kepadanya kenapa dia perlu melakukan hal tersebut.
Saya berbicara kepada “roh” yang menempel di badannya dan memintanya untuk meninggalkan si T. Si roh seharusnya mencari anggota keluarganya untuk membantunya, bukannya mengganggu si T.
Kira-kira butuh sekitar 15 menit agar sinar kehijauan itu hilang dari tubuh si T.
T juga bilang bahwa pundaknya terasa nyeri setelah melayat temannya yang meninggal.
Seperti murid yang diganggu oleh roh temannya, berbagai hal mulai menjadi benar-benar kacau dalam dua minggu terakhir sebelum transisi bardo di hari ke-49.
Kalau orang punya karma buruk seperti almarhum di atas, ada baiknya tidak memilih pengebumian di laut jika dia tidak bisa mendapatkan bantuan penyeberangan bardo dari praktisi yang telah melatih diri dengan baik.
Saya telah memberi saran kepada si almarhum untuk tidak melakukan tindakan-tindakan tertentu saat dia berkonsultasi dengan saya. Dia bilang dia tahu dan tidak akan melakukan hal-hal yang saya sarankan tadi.
Itu terjadi Desembar kemarin. Kurang dari tiga bulan dan ternyata dia harus membayar karmanya begitu besarnya dengan nyawanya.
Jadi sekarang saya perlu menyarankan apa kepada keluarganya?
Menetralisir musuh-musuh karmanya sehingga mereka tidak menghalangi tubuh bardo si almarhum dalam jalan penyeberangan.
Baik si almarhum maupun para musuh karmanya perlu berlindung (bersarana) dan bersama-sama turut diseberangkan.
Dalam keadaan seperti ini, tangan saya seperti diikat! Saat masih hidup tidak mau mendengarkan nasehat saya, dan saya tidak bisa turut campur kecuali keluarganya memberi ijin kepada saya untuk membantunya sekarang.
Teman-teman, saat mengetahui ada orang yang meninggal dalam kecelakaan atau penyakit yang mengerikan seperti kanker, bantulah si almarhum untuk menetralisir karma-karma buruknya, lalu seberangkan dirinya begitu juga dengan para musuh karmanya. Kalau tidak, maka mereka akan masuk ke dalam salah satu aula di neraka untuk membayar semua kesalahannya.
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom.
Pure Karma
Lama Lotuschef
Edited by Lotuschef on 1 July 2016
Sumber:
Teman-teman pembaca harap selalu bepikir dengan logis.
Masih ingatkah tentang artikel
dan 14-6-2011 49天 49Days ?
Orang yang berkonsultasi dengan saya tahun lalu dan baru-baru ini meninggal dalam kecelakaan, memilih untuk dikebumikan di laut (abunya dilarung di laut).
Hari Minggu siang saya bertemu dengan seorang murid, si T, yang membantu si almarhum untuk berkonsultasi dengan saya tahun lalu. T baik-baik saja keadaannya.
Saat makan siang dengannya, saya lihat dahi dan kedua matanya memancarkan sinar kehijauan yang cukup mencolok.
Saya diam-diam membantunya membersihkan sinar kehijauan tersebut supaya dia tidak kuatir. Namun “noda” kehijauan tersebut nampaknya bersikeras menempel terus!
Saya tidak ada pilihan lagi selain mencari sesuatu untuk membantunya berkonsentrasi.
Saya ada sebuah liontin yang berisi foto Shizun dan Sutra Satya Buddha beserta berbagai mantra di dalamnya. Saya pegang liontin tersebut di tangan kanan saya dan memvisualisasikan Shizun menyalakan sinar di dalam liontin tersebut.
Lalu saya berikan liontin tersebut kepada si T dan memintanya untuk menjapa mantra Guru. Saya tidak ada pilihan lain, jadi saya jelaskan kepadanya kenapa dia perlu melakukan hal tersebut.
Saya berbicara kepada “roh” yang menempel di badannya dan memintanya untuk meninggalkan si T. Si roh seharusnya mencari anggota keluarganya untuk membantunya, bukannya mengganggu si T.
Kira-kira butuh sekitar 15 menit agar sinar kehijauan itu hilang dari tubuh si T.
T juga bilang bahwa pundaknya terasa nyeri setelah melayat temannya yang meninggal.
Seperti murid yang diganggu oleh roh temannya, berbagai hal mulai menjadi benar-benar kacau dalam dua minggu terakhir sebelum transisi bardo di hari ke-49.
Kalau orang punya karma buruk seperti almarhum di atas, ada baiknya tidak memilih pengebumian di laut jika dia tidak bisa mendapatkan bantuan penyeberangan bardo dari praktisi yang telah melatih diri dengan baik.
Saya telah memberi saran kepada si almarhum untuk tidak melakukan tindakan-tindakan tertentu saat dia berkonsultasi dengan saya. Dia bilang dia tahu dan tidak akan melakukan hal-hal yang saya sarankan tadi.
Itu terjadi Desembar kemarin. Kurang dari tiga bulan dan ternyata dia harus membayar karmanya begitu besarnya dengan nyawanya.
Jadi sekarang saya perlu menyarankan apa kepada keluarganya?
Menetralisir musuh-musuh karmanya sehingga mereka tidak menghalangi tubuh bardo si almarhum dalam jalan penyeberangan.
Baik si almarhum maupun para musuh karmanya perlu berlindung (bersarana) dan bersama-sama turut diseberangkan.
Dalam keadaan seperti ini, tangan saya seperti diikat! Saat masih hidup tidak mau mendengarkan nasehat saya, dan saya tidak bisa turut campur kecuali keluarganya memberi ijin kepada saya untuk membantunya sekarang.
Teman-teman, saat mengetahui ada orang yang meninggal dalam kecelakaan atau penyakit yang mengerikan seperti kanker, bantulah si almarhum untuk menetralisir karma-karma buruknya, lalu seberangkan dirinya begitu juga dengan para musuh karmanya. Kalau tidak, maka mereka akan masuk ke dalam salah satu aula di neraka untuk membayar semua kesalahannya.
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom.
Pure Karma
Lama Lotuschef
Edited by Lotuschef on 1 July 2016
No comments:
Post a Comment