Pages

Wednesday, April 8, 2015

Bhiksu Sejati/Palsu? [3]



Ditulis oleh Lotuschef – 28 Maret 2015
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: 真/假比丘? True/False Monk? [3]



Baca juga:

[--- Amatilah baik-baik mereka yang menggunakan Doktrin Ajaran demi kepentingan mereka sendiri!
Hahaha! Mereka belum paham dan belum mengaplikasikan apa sesungguhnya Dharma itu!
Mereka masih meributi Supremasi (kekuasaan) atas orang-orang yang mereka anggap sebagai “wong cilik”, bagaikan menendang anjing tak berkerah (berkalung anjing) yang berada di jalanan, namun memuji mereka yang dirantai dan didandani oleh pemiliknya.
Semua ini hanyalah masalah berkuasa dan menjaga kendali atas orang-orang – sebuah hal yang sangat mereka idam-idamkan.

Dalam kata lain: Selalu membuatmu berada di bawah kekuasaan mereka.
Demikianlah aku menyarankanmu untuk mengamat-amati dengan baik para Bhiksu dan Bhiksuni.
Beberapa bhiksu memiliki tingkah laku seperti wanita, dan beberapa bhiksuni terlihat sangat laki-laki.
Padahal saat seseorang melatih diri, ia harus sudah melepaskan pembedaan jenis kelamin sejauh mungkin, ini karena ia akan mampu Berubah Kapan-pun juga.
Hahaha! Mau percaya ataupun tidak, sungguh terserah kamu.

Tubuh sadhaka sungguh-sungguh mengalami perubahan fisik maupun spiritual seiring dengan pelatihan dirinya. ---]

~~~~~~~~~~~~~

Teman-temanku sekalian yang terkasih,
Kalau kamu paham apa yang terjadi pada diri kita setelah mati, maka kamu akan terbebas dari Kemelekatan dan berbagai pemaksaan kepatuhan akan Aturan & Disiplin Sila menurut interpretasi pribadimu!

Hahaha!

Aku masih ingat insiden di Vajragarbha Xiang Hua sebelum Mahaguru Lu datang.
Bhiksu Z yang datang terlambat mengambil sebuah kursi tanpa menghiraukan mereka yang telah duduk di area sana. Ia bergerak dengan cepat sambil membawa kursi tersebut dan menyenggol Bhiksuni Y dengan cukup keras. Kursi di tangannya hampir saja mengenai kepala Bhiksuni Y.

Saat Bhiksuni Y memberitahunya untuk berhati-hati, Bhiksu X membelalak dengan marahnya dan dengan gaya yang merendahkan berkata ke Bhiksuni Y “Betapa beraninya dia, seorang bhiksuni, mengkritiknya, seorang Bhiksu!”.

Aku sudah pernah menuliskan hal tersebut di dalam blog.

Itu seputar 8 Praktik Menghargai (Menghormati) ~ 八敬法, di masa Buddha Shakyamuni.

Hahaha!

Disiplin di dalam Agama Buddha, adalah Panduan bagi Diri Sendiri, demi mencegah diri supaya tak melenceng dari Jalan Bodhi!

Ia yang mencoba menggunakannya untuk menekan, mengontrol ataupun mendikte orang-orang sungguhlah Bhiksu atau Bhiksuni yang Palsu!

Lagipula, bila telah ditahbiskan lebih lama dibanding orang-orang lainnya, namun ternyata tak menunjukkan hasil kinerja yang baik dalam pelatihan diri, maka para reverend ini jugalah Palsu!

Menurutmu mengapa Mahaguru Lu mengumumkan mereka yang berhasil di dalam sadhana-nya, dan para yogi ini adalah umat awam pula!

Demi menunjukkan bahwa ditahbiskan bukan secara otomatis menjadi Yogi yang Sejati!

Setelah lama ditahbiskan, katakanlah lebih dari 10 tahun, kalau kamu masih “Penuh Dengan Dirimu Sendiri”, penuh dengan berbagai racun sifat manusia yang tak bajik, maka Kamu adalah sebuah kegagalan besar!

Oleh karenanya di sini dengan segala kerendahan hati, aku menyarankan supaya Kamu tutup mulut saja dan jangan menyombongkan diri. Gunakanlah waktumu dengan baik untuk tekun dalam bersadhana!

Bukankah sangat menyedihkan kalau kamu menyia-nyiakan hidupmu sebagai Manusia?

Mahaguru Lu bilang kalau beliau sangat sedih melihat mereka yang terjatuh ke dalam Neraka ataupun Neraka Vajra sampai-sampai sudah tak mungkin diselamatkan lagi!


Ada yang bertanya: Apakah kamu akan melakukan Penyeberangan Bardo untuk AA?

Jawabku: Tergantung jodoh AA dengan Buddha, bukan terserah aku harus bagaimana.

Melihat fotonya, AA telah berubah drastis ke arah negatif dan pasti terjatuh ke Neraka.

Kita tak boleh turut campur dengan Jalan Karma siapapun!


Mengenai Kesaktian Astral (Transendental)?
Tidak! Tak boleh digunakan bila si subjek tak punya ketulusan dalam Bertobat!

Lalu bagaimana halnya dengan 49 hari masa peralihan Bardo?
Kalau jodohnya muncul, setelah 49 hari nanti kita juga bisa menyeberangkan para arwah dengan mudah!


Mahaguru Lu setelah upacara homa sering kali mengatakan: Si ini dan itu datang dan berjalan ke dalam Api Homa, mereka menjadi Bersih dan Terseberangkan!

Jadi mereka yang berjodoh boleh datang ke upacara Homa yang kita adakan, akan menjadi Bersih dan Terseberangkan pula! :)

Amatilah dengan baik api-api Homa yang ada, di sana kamu bisa melihat wujud-wujud berbagai roh juga!

Namun kamu harus Bijak, karena hanya Yogi Sejati yang mampu mengundang kehadiran para dewata untuk memuliakan upacara yang diadakan, untuk mendatangkan Berkat dan melakukan Penyeberangan Bardo!


Salam semuanya.


Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef

No comments:

Post a Comment