Pages

Tuesday, November 20, 2012

Lotuschef Bercakap-cakap – Sarana (berlindung) & Penyeberangan Bardo

Guru memberikan abhiseka sarana (berlindung)

Ditulis oleh Lotuschef – 2 November 2012
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Lotuschef in Chat – Refuge & Bardo


Berikut ini diekstrak dari Sadhana Pelepasan Satwa (Binatang):
[15. Transmisikan Empat Sarana (Umat membayangkan Guru Akar memancarkan tiga sinar agung dan menjapa ayat berikut sebanyak 3x):
  1. Namo Guru-bei. Bersarana kepada Buddha Hidup Lian-sheng, engkau tak akan terjatuh ke dalam jalan kejahatan.
  2. Namo Buddha-ye. Bersarana kepada Buddha, engkau tak akan terjatuh ke dalam alam neraka.
  3. Namo Dharma-ye. Bersarana kepada Dharma, engkau tak akan terjatuh ke dalam alam setan kelaparan.
  4. Namo Sangha-ye. Bersarana kepada Sangha, engkau tak akan terjatuh ke dalam alam binatang.
Pemimpin sadhana kemudian menjapa ayat berikut:
Engkau, anak-anak Sang Buddha, bersarana kepada para guru silsilah Ordo Satya Buddha, Guru Akar dan Tri Ratna. Mulai dari sekarang, engkau menjadikan Namo Vajra Guru Bermahkota Merah Yang Telah Tercerahkan Buddha Hidup Lian-sheng sebagai gurumu. Engkau tidak bersarana kepada guru-guru lainnya lagi. Engkau tak akan terjatuh ke dalam alam neraka, setan kelaparan, ataupun binatang. Engkau telah bersarana kepada Sang Guru Akar dan Tri Ratna.]


[Baca juga: Food – Purify first or Offer First? [2]

Seperti yang para murid katakan kalau aku tidak melakukan pembacaan sutra untuk orang meninggal seperti kebiasaan yang sudah lama dilakukan oleh para reverend lain.
 

Hahaha! Aku ingin memberitahu semua yang berpikir seperti itu, bahwa {pembacaan sutra untuk orang meninggal punya versi standar yang diajarkan di Vajragarbha Seattle dan Taiwan}, dan yang sudah lama dilakukan oleh para reverend itu adalah versi-versi pribadi mereka sendiri. Justru kebanyakan dari mereka TIDAK menghadiri pelatihan di salah satu vajragarbha tadi.
 

Seperti yang aku telah sarankan berulang kali, lihatlah para reverend tersebut baik-baik dan bandingkan dengan Guru. Kenapa beberapa dari mereka sudah melakukan pembacaan sutra tapi arwah-arwahnya masih berada di sana (catatan penerjemah: tidak terseberangkan)?
 

Dalam bahasanya Guru: Murid-murid ini belum beryoga dengan-Ku.
 

Saat kamu tak bisa mengundang kehadiran Guru, yang kamu lakukan sungguh tidak ada keseriusannya, kamu menghambur-hamburkan sumber daya; dan bahkan di beberapa situasi tertentu, KAMU, bisa dianggap sebagai Penipu Berkedok Agama!]


Baru-baru ini ada murid-murid yang bertanya kepadaku kenapa penyeberangan bardo telah dilakukan namun si mendiang masih belum naik ke atas (terseberangkan) seperti yang dijanjikan.

Ketahuilah:

Ada banyak faktor yang mempengaruhi “arah ataupun lokasi” yang akan dituju oleh orang yang telah meninggal.

Itulah kenapa aku berkata kalau hanya akan melakukan penyeberangan bardo atau pembacaan sutra bila si almarhum bersarana kepada Guru. KENAPA?!

Teman-teman yang telah menolong si almarhum untuk bersarana kepada Guru, hal tersebut berlaku juga untuk sadhana pelepasan satwa seperti yang dijelaskan di atas. Poin pentingnya adalah si almarhum adalah murid dari Guru, dan bahwa Guru telah diberi notifikasi lewat fax atau email mengenai data orang yang meninggal.

Sebenarnya Guru-lah yang melakukan porsi terbesar dalam tugas menyeberangkan tubuh-tubuh bardo, bukannya mereka yang menemukan atau menciptakan penjapaan sutra (untuk orang meninggal) versi mereka sendiri, atau seperti yang dikatakan Guru: hanya meniru saja.

Banyak penjapaan sutra untuk orang meninggal di sini yang dilakukan oleh para “master”, tapi para master ini merokok, mengkonsumsi minuman keras, serta mengumpat sepanjang waktu. Mereka hanya melakukan sandiwara gerakan saja dan harga yang dipatok juga tinggi, lebih dari SGD 10,000.

Dan sungguh sayang para kliennya yang meninggal hampir selalu tak terseberangkan sama sekali.

Aku ingat kunjungan pertamaku ke Nirvana Memorial Garden. Di setiap aula di sana, di mana abu disimpan atau papan arwah dipasang, ada banyak arwah yang tak bahagia. Jelas-jelas mereka tak terseberangkan sama sekali!

Aku duduk di salah satu aula, menghadap sobat baikku, Ksitigarbha, dan mulai menjapa Mantra Kelahiran Kembali untuk didedikasikan kepada para arwah di sana. Sekarang ini, kalau berkunjung ke sana lagi rasanya juga seperti kembali ke rumah! Kami juga beberapa kali melakukan acara puja di sana dengan pelimpahan jasa dan semua biaya yang ditanggung oleh kami sendiri.

Ya, ini juga salah satu bentuk Bodhicitta.

Berterimakasihlah pada Guru karena kamu adalah seorang murid Satya Buddha, dan kekacauan apapun yang diciptakan oleh siapapun dari Ordo Satya Buddha ataupun sebaliknya, Guru-lah yang selalu membersihkannya untuk mengembalikan segalanya menjadi sempurna dan manggala (penuh keberuntungan).


Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef


Related Posts:

No comments:

Post a Comment