Pages
▼
Saturday, September 7, 2019
Shizun bilang aku punya tanduk! 师尊说,我有角!
Ditulis oleh Lotuschef – 19 Oktober 2015
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Shizun said that I have Horns! 师尊说,我有角!
Hari pertama pelatihan reverend-ku di Seattle, 14 September 2009.
Sekitar jam 6.30 pagi, aku menandatangani daftar kehadiran sesi puja bakti pagi hari.
Adalah kewajiban semua yang tinggal di pondokan Vajragarbha Seattle untuk menghadiri sesi puja bakti bersama, satu kali di jam 7 pagi, dan 1 kali di jam 8 malam.
Untuk sesi pagi, semua harus melapor pada jam 6.45 pagi – akan ada hukuman bila tidak dilaksanakan.
Setelah aku membubuhkan tanda tangan, sang pengawas datang dan sebelum ia membubuhkan tanda tangan, ia bilang kepadaku: Shizun bilang kalau aku punya tanduk, kamu lihat saja bagaimana aku akan berurusan denganmu nanti! 师尊说,我有角。 看我怎样对付你!
[Mahaguru Lu memberikan komentarnya di salah satu ceramahnya di Rainbow Villa – ada dokumentasi videonya juga.]
Hahaha!
Ya!
Ia mengancamku di hari pertama pelatihanku!
Reverend lain yang berada di dekat kami mulai membelaku, ia bilang: Kamu gila, mengancam orang-orang di hari pertama mereka?
Mereka berdua mulai berdebat panas dan si pengawas mengancam reverend tersebut dengan hukuman “Berlutut di hadapan dupa” 跪香, bila ia tidak berhenti bicara!
Hahaha!
Yang kulakukan hanya tersenyum dan pergi meninggalkannya ~ terkesan aneh bagi mereka yang takut akan si pengawas yang suka memberikan hukuman bila menurutnya melakukan pembangkangan.
Jadi?
Aku mengaplikasikan konsep Tiada Wujud dari Sutra Intan dan mengosongkan segalanya, tak membiarkan “mahluk bertanduk” mempengaruhi diriku!
Teman-temanku yang terkasih,
Setelah aku membagikan banyak kisah Zen dan juga Mahaguru Lu yang mengajarkan berbagai hal hingga saat ini, mampukah kamu dengan Leluasa menetralisir apapun yang “para mahluk bertanduk” kirimkan kepadamu, dan tetap tenang serta berpikiran jernih?
Aku telah menuliskan insiden di atas, begitu juga dengan yang lainnya!
Namun sepertinya orang-orang tidak belajar dari pengalaman pribadi mereka saat hati terkotori oleh lumpur dunia yang tebal!
Hahaha!
Pengalamanku dengan “para mahluk bertanduk” ini telah ditulis di dalam blog ini, namun mahluk-mahluk ini masih saja tidak belajar untuk menjauhiku ataupun melepaskan tentakel mereka yang selalu mencoba mencelakai!
Oleh karenanya, saat kamu sudah menjadi Buddha, kamu bisa apa lagi selain mencoba menyelamatkan “para mahluk bertanduk” ini?
Bukankah begitu?
Salam semuanya.
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef
No comments:
Post a Comment