Pages

Thursday, August 6, 2015

Pola Pikir: Justru Niat-lah yang Dianggap!



Ditulis oleh Lotuschef – 3 Agustus 2015
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Mindset: It’s the Thought that Counts!



Mengacu ke rekaman ceramah dharma Mahaguru Lu:

Yidam sesi puja bersama: Ksitigarbha Bodhisattva

Di dalam ceramahnya, Mahaguru Lu berbagi banyak konsep, dan mari kita membahas salah satu darinya! :)

Mungkin kita ingat insiden saat Mahaguru Lu sempat ingin menyelamatkan seekor ikan besar dengan membelinya, tapi harga yang dipatok oleh si penjual terlalu tinggi, jadi beliau tak ada pilihan lain dan terpaksa menyerah.

Di dalam pikirannya, beliau merasa gagal menyelamatkan ikan tersebut.
Namun Jin-mu menjelaskan kepadanya kalau ikan tersebut sebenarnya telah beliau selamatkan!
Demikianlah ternyata Niat-lah yang penting dan dianggap (masuk hitungan)!


Subhūti (Pali: सुभूति; Mandarin: 须菩提; pinyin: Xūpútí) adalah salah satu dari Sepuluh Maha Sravaka Buddha Shakyamuni, dan paling unggul dalam pemahaman akan kekosongan (shunyata).

Dalam Bahasa Prakrit dan Pali, namanya berarti “Keberadaan yang Baik” (su: "baik", bhūti: "keberadaan").

Terkadang juga dipanggil dengan “Tetua Subhuti” (Sthavira Subhuti). Ia juga satu generasi dengan para arhat termashyur seperti Śāriputra,Mahākāśyapa, Mahāmaudgalyāyana, Mahākātyāyana, dan Ānanda.

~~~~~~~~~~

Mahaguru Lu mengisahkan Subhuti yang dengan menggunakan pikirannya menyambut gurunya, Buddha Shakyamuni, namun tubuh fisiknya sebenarnya sedang berada di dalam gua yang sangat jauh.

Orang lain yang hadir secara fisik untuk menyambut Buddha Shakyamuni mengklaim bahwa dirinya-lah yang pertama dalam melakukannya, NAMUN Sang Buddha bilang bahwa dia bukanlah yang pertama.

Di sini Mahaguru Lu hendak mengilustrasikan teori “tiada halangan”.

Pikiran seseorang mampu melintasi segala alam semesta dan dharmadhatu!

Mungkin kamu ingat kalau aku pernah menulis tentang “Astral, tak mengenal halangan?”


Hahaha!

Tentunya membutuhkan pemahaman akan kekosongan?

Bagaimana halnya denganmu?

Dan kalau kembali mengingat beberapa tugas dengan topik “WAKTU”:
Di dalam pelatihan diri, Kapankah Waktu Menjadi Hal yang Penting?
Di dalam pelatihan diri, Kapankah Waktu BUKAN LAGI Hal yang Penting?

Kalau kamu punya pola pikir dan pengetahuan yang BENAR, pertanyaan-pertanyaan tersebut Bukanlah Halangan sama sekali dong?

Dengan Dharma Maha Kesempurnaan (Maha Paripurna) yang Mahaguru Lu ajarkan hingga saat ini, kiranya kamu bisa mendapatkan pendekatan yang lebih baik untuk menjawab pertanyaan tersebut?

Salam semuanya.


Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef

No comments:

Post a Comment