Pages

Sunday, October 5, 2014

Aura Kebijaksanaan [Bab 22] Pengesahan Secara Liberal


Diambil dari buku karya Buddha Hidup Lian Sheng, Shen-yen Lu:
No. 154 – The Aura of Wisdom, Bab 22: Pengesahan Secara Liberal
Diterjemahkan ke Bahasa Inggris oleh True Buddha Foundation Translation Team
Dibagikan oleh Lotuschef – 24 Juni 2011
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: The Aura of Wisdom [Ch.22] Liberal Authentication



Bab 22 – Pengesahan Secara Liberal


Selain mendapatkan pengesahan dari Guru Akar yang bersangkutan, seorang praktisi tantra juga bisa mengesahkan dirinya sendiri, dan hal seperti ini dinamakan “pengesahan secara liberal”?

Aku merasa kalau hal ini hanya bisa dilakukan oleh praktisi yang punya pandangan yang benar perihal pelatihan diri.
Ia harus punya pencapaian aktual yang dihasilkan dari praktik yang benar, dan juga punya welas asih agung terhadap individu lain. Ia pun harus sepenuhnya menguasai pelatihan diri dalam berbagai aspek teoretis dan praktisnya. Ia orang yang bijaksana dan rendah hati, serta mampu mengubah lima racun menjadi Lima Kebijaksanaan Transendental.

Demikianlah berikut ini ada beberapa hal yang bisa digunakan untuk memeriksa saat melakukan pengesahan secara liberal:
Apakah pikiranmu (hatimu) telah tersucikan?
Apakah ucapanmu telah tersucikan?
Apakah tubuhmu telah tersucikan?
Apakah prana (qi) vitalmu cukup?
Apakah semua nadimu tak ada yang terblokir?
Apakah tetesan bindumu sudah tak ada yang bocor?
Sudahkah kamu mendapatkan sukha (kenikmatan)?
Apakah sinar terang telah muncul?
Apakah pikiran telah terkosongkan?
Sudahkah kamu mendapatkan keberhasilan dari bhumi pencapaian?

Pengesahan terakhir adalah, “Bahkan para bodhisattva yang telah mencapai Tingkat Pencerahan Buddha tak mampu memahami doktrin realisasi batin yang dicapai oleh Dharmakaya Tathagata. Ia hanya bisa dipahami oleh sesama buddha saja.”

Orang-orang jaman sekarang ini hidup di era kemunduran.
Karenanya, bila pengesahan secara liberal diterapkan, pasti akan menemui kesulitan untuk membedakan mana guru yang sejati dan mana yang palsu.
Banyak pula yang tak berani mengumandangkan kebenaran, namun mengklaim dirinya sendiri telah mencapai pencerahan padahal belum sama sekali.

Guru-guru palsu semacam ini hanya mencari jalan pintas untuk bisa kaya. Mereka mendamba ketenaran dan peruntungan, dan oleh karenanya malah menipu dirinya sendiri dan orang-orang lain.
Mereka mengenakan topeng palsu dan berlagak sebagai sang ahli yang sejati. Sayangnya, tak dinyana mereka justru memasuki jalan iblis dan akan terjatuh ke neraka di akhir hayatnya.

Pengesahan secara liberal akan menghasilkan berbagai kejadian berikut:
  1. Pembohong akan mengaku telah tercerahkan.
  2. Yang gila (pasien sakit jiwa) juga mengaku telah tercerahkan.
  3. Seseorang yang dirasuki Mara juga mengaku telah tercerahkan.
  4. Mereka yang dirasuki hantu mengaku punya kesaktian besar.
  5. Seorang ahli yang sepertinya kelihatan tercerahkan, ternyata dikelabui oleh Mara.

Demikianlah aku merasa kalau lebih baik orang-orang perlu jujur dengan pelatihan dirinya sendiri.
Jangan berpikir kalau dirinya telah mencapai suatu tingkatan atau alam kebatinan tertentu.
Yang alamiah saja, karena bila tidak ia akan mudah melekat pada berbagai wujud ilusi dan beresiko menghancurkan nyawa kebijaksanaannya sendiri.

Banyak para penganut agama buddha yang suka berbelanja dharma, berpindah-pindah dari satu ordo ke ordo lainnya.
Pola semacam ini disebut sebagai “berkelana mengitari berbagai ordo”, di mana para murid menyambangi dari satu aliran pemikiran ke aliran lainnya lagi.
Para insan sungguhlah plin-plan dan gampang gonta-ganti. Bagaikan air, di suatu waktu akan mengalir ke Timur, dan lain waktu tiba-tiba ada di Barat.

Suatu saat aku mendengar desas-desus berikut: “Buddha Hidup Lian Sheng, Sheng-yen Lu telah berlindung (bersarana) kepada banyak guru dan bhiksu. Kalau aku juga bercita-cita menjadi seperti dia, bersarana dan menerima abhiseka dari berbagai guru di mana-mana, memangnya salah?” Saat orang yang menyarankan hal sebaliknya mendengar argumen seperti ini, ia bisa saja merasa hal tersebut masuk akal dan tak bisa menyangkalnya.

Hari ini aku akan memberikan jawabanku. Ia yang berharap mempelajari Buddha Dharma boleh berkelana ke berbagai aliran pemikiran, bukan demi sensasi, tapi supaya mereka bisa membandingkan ajaran-ajaran yang didapatkannya.

Setelah mendapatkan gambaran yang jelas mengenai ajaran-ajaran di dalam Ordo Satya Buddha, dan puas dengan apa yang ditawarkanya, maka boleh bersarana kepadaku.

Aku tak pernah menghalangi orang untuk mencari pengetahuan dan mengunjungi berbagai guru yang luhur. Sebaliknya, kamu mungkin juga ingin tahu apa yang ditawarkan di dalam Dharma Tantra Satya Buddha. Mulai dari Sadhana Empat Prayoga hingga ke Maha Kesempurnaan (Paripurna), sadhana eksternal hingga internal, sadhana duniawi hingga transendental, Yoga untuk Yidam dalam wujud Damai hingga Angkara Murka, sadhana umum hingga khusus, puja api homa dan puja air, dan bahkan Tantra Yoga Agama Buddha aliran Tibet yang Maha Tinggi seperti Dzogchen, Mahamudra, Kebijaksanaan Unggul dari Maha Paripurna, dan Sadhana Yamantaka – semua tercakup dalam sistem dharma tantra Satya Buddha.

Dharma Tantra Satya Buddha adalah sistem praktik agama buddha yang paling komprehensif (lengkap). Apapun yang kamu ingin pelajari, semuanya ada di sini.

Kalau boleh jujur, aku akan katakan kepada semua orang bahwa sadhana apapun yang kamu ingin pelajari dari ordo-ordo lain, aku telah menyertakannya semua di dalam Ordo Satya Buddha. Mereka dikemas dalam wujud yang paling otentik dan dapat diandalkan. Kamu bahkan bisa menemukan berbagai sadhana yang tak ada di tempat lain. Aku adalah orang yang punya pencapaian yang menggabungkan berbagai ajaran dan praktik dari semua ordo buddhis dan taois.

Saat kamu bersarana kepada Buddha Hidup Lian Sheng, Sheng-yen Lu, hal tersebut sama artinya dengan bersarana dengan beberapa lusin guru dan bhiksu. Apa masih belum cukup?

Kenyataannya, malah harus dikatakan bahwa saat seseorang bersarana di dalam Ordo Satya Buddha, ia telah bersentuhan dengan ajaran yang definitif (keunggulannya terbukti). Ia tak akan menemukan ordo lainnya dengan sistem yang selengkap Ordo Satya Buddha. Bila ia masih ingin berkelana tanpa tujuan dari satu aliran ke aliran-aliran lainnya bagaikan seekor ayam tanpa kepala, maka ia patut ditabok!

---

Amituofo
Lotuschef
True Buddha
Pure Karma Vihara

Related Posts:



No comments:

Post a Comment