Pages

Sunday, May 25, 2014

Sadhana Pertobatan – Mengucapkan Penyesalan [1]


Ditulis oleh Lotuschef – 20 Mei 2014
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Repentance Practice 忏悔法 – Saying Sorry 说对不起 [1]


Foto-foto berikut dari Lotus Sean.


Teman-teman di Pure Karma melakukan Sadhana Pertobatan Vajrasattva (4 Prayoga) di kediaman Lotus Sean, 17 Mei 2014.

Di bagian Ayat dan Mantra Pertobatan:
Beberapa murid ada yang bilang kalau aku mengajarkan mereka untuk membayangkan si sadhaka sedang bersujud dengan kedua telapak tangan menopang kedua kaki Guru dengan penuh hormat.
Hahaha!
Tidak Benar.

Yang lain mengatakan ia membayangkan Vajrasatta memberkati dengan banyak sinar.

Namun, porsi visualisasi ini tidaklah sepenting motif (niat) dalam melakukan Pertobatan tersebut!

Aku ingat seorang murid menimpali pertanyaanku kenapa ia selalu berkata: Maaf!

Ia menimpalinya dengan: Maaf berarti aku ini Rendah Hati.

Hahaha!

Tubuh, Ucapan, dan Pikiran seseorang sungguh menunjukkan siapa sebenarnya orang itu!

Mahaguru Lu mengatakan bahwa dalam Menyesali perbuatan, si praktisi pertama-tama harus sepenuhnya memahami bahwa apa yang telah dilakukannya membuatnya harus menyesali perbuatannya tersebut!
Setelah Menyesalinya, ia harus berjanji untuk tak mengulangi lagi perbuatan buruknya tersebut yang merugikan siapa saja!


Kalau kamu tak tahu apa yang kamu sesali, tapi terus-menerus mengatakan “Maaf” atau “Aku menyesal”, kamu sungguh dangkal dan tak tulus pula. Oleh karenanya kamu akan terus mengulang melakukan perbuatan buruk atau tindakan yang hanya mementingkan diri sendiri dan merugikan orang  lain!

Aku sudah berkali-kali membagikan poin-poin penting di atas saat sedang melatih sadhana Pertobatan, tapi kiranya tak semua orang paham Tujuan Sebenarnya dari sadhana itu!

Saat semua hal tak berjalan sesuai dengan yang kau inginkan, LIHATLAH KE DALAM dirimu sendiri dan jangan menyalahkan orang-orang lain!

Kiranya mereka dengan Karma Buruk yang sangat berat dan bahkan ada roh-roh yang menempelinya, Buddha Dharma yang Otentik sepertinya tak bisa diserap sama sekali oleh mereka juga.

Hahaha!


Salam semuanya.


Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef

Disunting dari Jurnal Lotuschef

Related Posts:

No comments:

Post a Comment