Pages
▼
Thursday, December 19, 2013
Lotuschef dalam Renungan – Jodoh
Ditulis oleh Lotuschef – 14 Desember 2013
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Lotuschef in Contemplation – Affinity 缘
Undang-undang untuk memastikan supaya mereka yang masih muda tak menjadi korban Pemaksaan untuk memeluk agama atau kecenderungan politik tertentu?
Hahaha!
Bila kamu memperhatikan foto-foto di atas, mereka bukanlah kenalanku sebelum aku berlindung (bersarana) kepada Mahaguru Lu, Buddha Hidup Lian Sheng. :)
Beberapa dari mereka adalah umat reguler dari beberapa rumah ibadah setempat, namun kebanyakan memang keluarga atau teman dari para murid yang bertemu denganku setelah aku bersarana dan ditahbiskan. Kebanyakan dari mereka juga belum bersarana saat mereka bersadhana bersamaku.
Aku turut senang saat melihat banyak dari mereka yang bertahan dan juga bersarana pada Mahaguru Lu pula.
Kamu melihat ketulusan dalam memberikan persembahan?
Kemarin malam, aku menghadiri sesi ceramah dharma dan topik utamanya adalah perihal Hak Asasi Manusia dalam hubungannya dengan Pemaksaan kepada Khalayak Muda atau batita, mereka yang dari lahir sudah di-“cap” dengan label Politik atau Agama tertentu.
Si pembicara yakin sepenuhnya bahwa anak kecil di bawah 18 atau 21 tahun tak seharusnya menjadi subjek pemaksaan agama maupun politik dalam bentuk apapun, dan undang-undang harus ada di sana untuk melindungi mereka.
Pembicara ini adalah seseorang yang aku belum pernah temui tapi sudah pernah mendengarkan beberapa ceramahnya, yang menurutku memang cukup inspiratif.
Namun, dalam topiknya kali ini aku memilih untuk berbeda pendapat. :)
Si pembicara adalah kelahiran Inggris dan menjadi seorang Buddhis saat ia berumur 18 tahun.
Ia pikir di daerahnya tak ada pemeluk agama Buddha dan ternyata di Universitas Cambridge malah ada banyak! :)
Seorang murid dari Swedia, LH, yang aku temui beberapa tahun lalu, memberitahuku bahwa ia menemukan dirinya berjodoh dengan agama Buddha dan kemudian bersarana kepada Mahaguru Lu saat ia berumur 16 tahun. Di daerahnya, tak ada satupun yang menganut agama yang sama.
Tapi aku juga bertemu dengan seorang murid bernama CR, yang memulai grup sadhana yang jaraknya 1 hari perjalanan dari kota tempat tinggalnya (setelah aku bertemu dengannya). Si pendiri grup baru yang umurnya kurang dari setengah tahun ini juga meminta berbagai materi sadhana dariku dan berbagai sumber lain pula.
Dalam Buddha Dharma, jodoh seseorang dengan Buddha sepenuhnya tergantung pada pengaruh karma orang yang bersangkutan!
Demikianlah, mau ada undang-undang ataupun tidak, saat jodohmu sudah matang, bukankah kamu akan tertarik sendiri ke dalam “Dekapan Buddha”?
Hahaha!
Pepatah mengatakan: Panggilan Agama adalah Perihal Matangnya Jodoh. Setujukah kiranya?
Dalam kasusku sendiri, Panggilan tersebut datang saat aku berumur 50 tahun, 3 Agustus 2006, tanggal di mana aku bersarana kepada Tri Ratna.
Lalu pada 3 Agustus 2008, aku bersarana kepada Mahaguru Lu, dan aku kemudian ditahbiskan di bulan September 2009.
Jodoh, saat telah matang, bisa datang dengan cepat; sama halnya yang terjadi padaku! :)
Tak ada siapapun yang bisa memaksaku untuk memeluk agama tertentu sebelum ini, tapi aku sendiri pernah menghadiri berbagai acara keagamaan dari berbagai macam agama pula.
Aku hendak menambahkan bahwa para dewata benar-benar mengamati sesama “teman” mereka.
Pernahkah kamu mengalami mimpi buruk, lalu Avalokiteshvara Bodhisattva selalu datang untuk menolongmu?
Dan kamu entah bagaimana bisa tahu cara menjapa nama sucinya: 南无大慈大悲观世音菩萨 Namo Da Ci Da Bei Guan Shi Yin Pu Sa. :)
Dan beberapa tahun kemudian berubah menjadi: 南无大慈大悲救苦救难观世音菩萨 Namo Da Ci Da Bei Jiu Ku Jiu Nan Guan Shi Yin Pu Sa.
Hehe! Seram?
Dan lagi, seorang Sadhaka Sejati ataupun Murid Buddha selayaknya MENAHAN DIRI untuk tak terlalu campur tangan dalam berbagai Masalah Duniawi dan secara tak sadar diganggu oleh para insan beserta dengan segala masalahnya untuk kemudian BERTINDAK BAGAI TUHAN!
Yang menurut Buddha Dharma bisa dikatakan sebagai: Menolong para insan dengan welas asih, namun tak sampai terjerat dalam Metode Kemudahan tersebut. :)
Aku setuju bahwa kecenderungan politik ataupun agama seseorang, begitu juga dengan semua pilihannya tak boleh dipaksakan kepada siapapun.
Karena satu hal yang kamu suka belum tentu disukai orang lain!
Hahaha!
Salam semuanya.
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef
No comments:
Post a Comment