Friday, August 9, 2013

Mengenai Bazi 八字 [3]



Ditulis oleh Lotuschef – 6 Agustus 2013
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Lotuschef on Bazi 八字 [3]


Mengutip dari artikel Mengenai Bazi 八字 [1]:

Empat Pilar Nasib adalah istilah konseptual di China, Jepang dan Korea untuk menggambarkan empat rangkaian komponen yang menentukan nasib seseorang.

Mereka diambil di saat momen kelahiran yang terdiri dari: tahun, bulan, hari, dan jam.



Hahaha!
Mari kita lihat hal di atas dari sudut lain yang menarik. :)

Kembali ke ceramah Guru tentang Thubten Ksiti yang bisa membaca nasib orang lewat mengamati foto.
Melihat foto berarti menangkap/merekam penampakan fisik seseorang.

Perlukah Empat Komponen yang disebutkan di atas? :)

Guru katakan bahwa Thubten Ksiti bisa membaca nasib para VM yang duduk di panggung hanya dengan sekilas pandang; dan nasib di sini artinya karma dari 3 masa – lampau, sekarang, dan mendatang!

Apakah Thubten Ksiti butuh Empat Komponen tadi juga?

Kini bisakah kamu memahami apa yang Guru maksud dengan “tidak mempelajari Fengshui, Astrologi dan lainnya yang merupakan pintu-pintu samping”?

Lihatlah kembali ceramah Guru baru-baru ini mengenai Menyalakan Nadi Tengah dan Transformasi menjadi Sinar; Meminjam dan Mengumpulkan Sinar; dan artikel di dalam Buku ke-3 Pencapaian Keberhasilan Tubuh Sinar Pelangi – Munculnya Cahaya Suci.

Diri yang menjadi bercahaya dan kemudian mampu memancarkan cahaya kapanpun juga, kepada berbagai subjek, maka dia akan mampu membaca nasib atau karma si subjek yang bersangkutan.

Dan mengenai metode-metodenya, kita tunggu saja Guru untuk membagikannya dan memberikan abhiseka yang bersangkutan.
Atau alternatif lain adalah menunggu Guru untuk mengajarkannya kepadamu secara astral dan memberikanmu abhiseka yang bersangkutan.

Aku ingat pernah menyarankan beberapa murid untuk tidak membuang-buang waktu mereka untuk mempelajari Fengshui dan Astrologi.
Dan juga menyarankan seorang murid untuk melupakan apa yang telah ia pelajari dari seorang praktisi Taois, karena semua yang telah ia pelajari adalah Metode Kemudahan (Upaya Kausalya) untuk menyelesaikan berbagai masalah duniawi saja, lagipula tingkat efektivitasnya juga berbeda – tergantung si praktisi yang bersangkutan.

Kubilang, si murid di artikel Mengenai Bazi 八字 [2], adalah orang yang beruntung karena si master berkata jujur dengan memberitahunya bahwa metode atau data yang digunakannya tak akan efektif (akurat) untuk beberapa kategori orang.

YA! Pasti dia tak akan bisa mengaplikasikan pengetahuannya terhadap Yogi Sejati semacam Guru! :)

Juga tak akan akurat terhadap mereka yang bisa [Melebur ke dalam dunia-dunia elemen] kapan saja mereka mau.

Aku sempat berbagi sedikit mengenai “Melebur ke dalam berbagai dunia” di dalam blog ini.

Bukankah sudah waktunya untuk mendengarkan Guru dengan baik dan berlatih dengan tekun?

Salam semuanya.

Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef

No comments:

Post a Comment