Pages

Sunday, January 27, 2013

Pernyataan-pernyataan dari Guru? [2]

Sapia adalah salah satu arwah yang sedang menjalani api penyucian di teras ke-2 karena iri hati. Para arwah yang penuh dengan keirihatian saling duduk berjejeran dan bersandar bersebelahan serta bersandar pada batu-batu besar. Jubah yang mereka kenakan ditenun dengan kasar dalam warna yang polos seperti batu.
Karena mereka mendapatkan kesenangan dari melihat orang lain yang direndahkan, kini mereka semua yang penuh rasa iri hati juga kehilangan penglihatan dalam cara yang sangat mengerikan: mata mereka tertutup karena dijahit dengan kawat besi. Air mata bercucuran keluar dari mata mereka yang tertutup, dan para arwah ini meringkuk bersama bagai para pengemis yang buta (13.43-72).
Sapia, lahir sekitar tahun 1210 di dalam keluarga Salvani dari Siena yang terkemuka, dengan cara yang salah turut bersukacita saat melihat kekalahan para saudara setanahairnya (faksi Ghibellin dari Siena) di Colelle di Val d'Elsa, di mana keponakan lak-lakinya, Provenzan Salvani, terbunuh. Kini namanya sendiri jadi sindiran akan kebodohannya (meski namanya adalah Sapia - ia yang tak bijaksana [savia], 13.109-10).
Sapia menunjukkan keinginannya untuk berbicara dengan Dante dengan mendongakkan dagunya ke arah asal suara Dante.


Dibagikan dengan anotasi oleh Lotuschef – 20 Januari 2013
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Guru’s Statements? [2]
Image: Sapia dari Dante's Divine Comedy: Purgatorio © Paul Gustave Doré

Bacalah juga: Pernyataan-pernyataan dari Guru? [1]

LC: Kau sudah baca artikel terakhirku? Pernyataan-pernyataan dari Guru? [1]
Hehe.
Nakal-nakal lagi!

AA: Aku masih belum paham dengan poin no.10. Menurutku baik-baik saja. :D
Fashi jelaskan lebih lanjut lah.

LC: BB, kamu coba jelaskan dan nanti lihat bagaimana.

BB: Lol. Kalau dibaca lagi, di poin no.10 ada dua fragmen pernyataan yang saling bertolak belakang, dan dibaca secara satu kesatuan kamu mungkin berpikir ada yang aneh dengan pernyataan itu.

Yang pertama, menunjukkan mengenai yang terbaik/tertinggi dan di bagian akhir ditutup dengan melupakan Mula Silsilah berarti berada di dalam cengkeraman Mara, ya memang benar.

Tapi kamu mungkin akan berpikir lagi, yogi dengan kebijaksanaan yang terunggul bisa melupakan Mula Silsilahnya bukankah terlalu lucu untuk terjadi?

Yang ke-dua, seperti yang dikatakan fashi “apa yang ingin kamu sampaikan di sini? Kamu iri kepada mereka yang mencapai keberhasilan?”

Yang ke-tiga, “Yogi yang merasa...” – adalah pendapat yang sangat pribadi. Dari sudut pandang siapa? Dari perspektif mayoritas? Atau dari si pembaca?

Hahaha. Aku tak tahu, tapi kalau dia berhati tulus dan mampu mengabaikan emosi-emosi yang mengganggu hatinya, pernyataan seperti ini tak akan muncul.

Melihat mereka yang berhasil dalam pelatihan dirinya, ia akan turut berbahagia; melihat mereka yang tak punya keberhasilan juga tidak masalah, karena setiap insan menanggung karmanya masing-masing dan akan tercerahkan saat waktunya telah matang.

LC: Bravo! BB menjelaskan semuanya!
BB sayang, misterius sekali cara berpikirmu bisa mirip denganku!

Ya! Apa yang kamu anggap sebagai Tertinggi dalam segala hal?
Dualisme lagi. Saat seseorang berada di Paling Atas, maka si penulis sendiri adalah yang berada di Paling Bawah!

Sedangkan seorang sadhaka yang paling unggul HANYA BISA BERHASIL karena ia paham pentingnya Mula Silsilah dan berlatih sesuai instruksi!


Mara Iri Hati sedang bekerja – dalam bentuk umpatan kepada mereka yang berada di PALING ATAS!

Semuanya bisa dianalisa dengan menggunakan Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Utama Berunsur Delapan!
Sungguh merupakan Dharma dan Kebijaksanaan Buddha yang sebenarnya!
Hahaha!

AA: Aha, sekarang jadi masuk akal. Jika poin no.7 dan 10 dihubungkan, semuanya masuk akal. Ya, ternyata di dalamnya sarat kedengkian lol.

---

Bertukar pikiran seperti ini sebenarnya seperti dialog Zen? :)
Ini yang Guru sedang lakukan di dalam ceramah dharmanya tiap Sabtu akhir-akhir ini.

Aku senang karena ada para pembaca yang benar-benar paham apa yang aku coba bagikan dan tahu apa dan bagaimanca cara membaca pernyataan-pernyataan tertentu.

Selamat berlatih!

Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef

No comments:

Post a Comment