Pages

Monday, October 31, 2011

31-10-2011 [9-1-2011 SAYA BENCI PEKERJAAN SAYA!]


Pure Karma


9-1-2011 I HATE MY JOB!

GM talks very often about the requisites of a cultivating yogi.
Now let me share some interesting tidbits with you.
This is experience of a monk, AB, he is now a very 'sought-after' learned person & recently came into Singapore to share Dharma.
One of his tales goes like this...
He is staying with a temple in remote areas of Thailand.
The Abbot's deputy ask the monks to shift a pile of bricks lying in front of the temple's entrance to somewhere behind the temple, as it is unsightly.
Toiling under a Hot sun & pushing wheel-barrows, the monks studiously shifted the pile of bricks.  
Upon the Abbot's return, he ordered the bricks to be shifted back.
Once again, the monks toiled under the Hot sun shifting the bricks.
Monk AB started to complain to his mates about how heavy the loads are & how hot the sun. 
He didn't want to continue brick shifting.

Monk AG said to him: Think only of moving the bricks from point A to B & do it with a joyful heart. 
We have to do it anyway, so do it happily.

Indeed with a joyful heart & acceptance of having to complete one's task, the load somehow become lighter & the sun become cooler & more friendly. 
Mission accomplished at a faster pace.

I remembered counseling someone who complains all the time that he is being exploited by fellow workers & the superiors do not recognize his contribution. He said most time, he is the only one maintaining the existence of the place.

Haha! I asked him whether he needs to eat or not?
If so, then he has to work & be happy about it.

He said I am the employer talking because I am a business person & owns my own business.
Reality is such that irregardless of who is talking, as long as he needs to eat & feed his family, he has to work & work happily. 
Do not have any expectation of recognition as that is Ego/Pride, traits that are harmful to one.
In so doing, he will always be happy & spread this happiness all around him.

Haha! recently someone told me the same thing about hating his job.
I said: you are blessed to have a job that enable you to live comfortably as well as spare funds to help the needies & time to help them too.

Actually complaining & moaning only make one more unhappy & affects those around you too. 
It gradually snowballed out of proportion & harm you only.

Buddha teaches us to spread happiness all around & so does GM.
Please start doing so & you will be rewarded by how many you have touched with Buddha's & GM's compassion.
GM's Dharma speech yesterday contained Boddhicitta which every successful yogi must have.
Listen to GM & follow him along the Boddhi Path.

===
9-1-2011 SAYA BENCI PEKERJAAN SAYA!
Translated by Lotus Nino
Shizun sering bicara mengenai syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang yogi yang melatih diri.
Sekarang saya juga akan membagikan beberapa hal menarik dengan Anda.
Ini adalah dari pengalaman seorang bhiksu, AB. Dia adalah seorang yang terpelajar dan keberadaannya kini sedang dinantikan banyak orang. Ia baru saja datang ke Singapura untuk membagikan Dharma.

Salah satu dari ceritanya adalah seperti ini...
Saat itu dia sedang tinggal di dalam sebuah vihara di daerah pedalaman di Thailand.
Wakil kepala vihara meminta para bhiksu untuk memindahkan segundukan batu bata yang berada di depan pintu vihara ke suatu tempat di belakang vihara karena tidak nyaman dipandang.

Di bawah pancaran sinar matahari yang menyengat, para bhiksu bekerja keras mendorong kereta sorong (yang beroda satu) untuk memindahkan gundukan batu-batu tersebut.
Namun saat kepala biara kembali, dia menyuruh agar batu bata tersebut dikembalikan ke tempat asalnya.
Sekali lagi, para bhiksu di bawah sinar matahari yang menyengat memindahkan batu-batu tersebut.
Bhiksu AB mulai mengeluh kepada temannya mengenai betapa beratnya beban yang harus dipindahkan dan teriknya sinar matahari. Dia tidak ingin melanjutkan pekerjaan tersebut.

Bhiksu AG menimpalinya: Cobalah hanya berpikir mengenai memindahkan batu-batu tersebut dari titik A ke titik B, dan lakukanlah dengan hati yang bahagia. Bagaimanapun juga kita tetap harus menyelesaikannya, oleh karenanya mari kita lakukan dengan senang hati.

Sungguh benar ternyata dengan hati yang bahagia dan kemauan untuk menerima tugas yang diberikan tersebut, maka beban yang sebelumnya terasa berat kini entah bagaimana menjadi lebih ringan dan sinar mataharipun menjadi lebih sejuk dan nyaman di kulit. Misi tersebut akhirnya terselesaikan dengan lebih cepat.


Saya jadi ingat waktu itu pernah memberikan konseling kepada seseorang yang mengeluh sepanjang waktu karena dia merasa dieksploitasi (dimanfaatkan) oleh rekan sejawatnya. Dia juga merasa bahwa atasannya tidak mengetahui kontribusinya selama ini. Dia berkata bahwa sering kali hanya dialah yang mempertahankan keberadaan tempat kerjanya tersebut.

Haha! Saya tanya ke dia apakah dia butuh makan atau tidak?
Jika ya, maka dia harus bekerja dan bahagia dengan pekerjaannya.

Dia kembali menimpali bahwa saya berbicara dari sisi majikan (pengusaha) karena saya adalah seorang pebisnis dan punya usaha sendiri.
Tapi pada kenyataannya, tanpa memandang siapa yang berbicara, selama seseorang butuh makan dan menghidupi keluarganya, maka dia harus bekerja dan melakukannya dengan bahagia.
Janganlah punya harapan akan pengakuan karena itu adalah Ego/Kebanggaan, suatu sifat yang berbahaya bagi seseorang.
Dengan melakukannya seperti hal di atas, maka dia akan selalu bahagia dan juga akan menyebarkan kebahagiaan tersebut kepada semua orang di sekitarnya.


Haha! Baru-baru ini seseorang juga menceritakan hal yang sama kepada saya. Dia juga membenci pekerjaannya.
Saya bilang kepadanya: Kamu itu sungguh terberkati dengan mempunyai pekerjaan yang memampukan dirimu untuk hidup dengan nyaman dan juga masih mempunyai dana berlebih untuk membantu mereka yang kekurangan serta mempunyai waktu untuk menolong mereka juga.

Kalau dilihat-lihat lagi, sebenarnya mengeluh dan meratap malah membuat seseorang menjadi lebih tidak bahagia dan akan mempengaruhi orang-orang di sekitarnya juga. Lama kelamaan hal tersebut terakumulasi dan saat meledak akan mencelakai diri orang itu sendiri.


Buddha dan begitu juga Shizun, mengajarkan kita untuk menyebarkan kebahagiaan di sekitar kita.
Marilah mulai melakukannya dan Anda akan mendapat penghargaan dengan begitu banyaknya orang yang (akan) Anda sentuh dengan welas asih Buddha dan Shizun.

Ceramah dharma Shizun kemarin berisi tentang Bodhicitta yang harus dimiliki oleh setiap yogi yang telah berhasil.
Dengarkanlah apa yang dikatakan oleh Shizun dan ikutilah Beliau dalam menyusuri Jalan Bodhi ini.


Amituofo / Lotuschef / Pure Karma / True Buddha School

No comments:

Post a Comment