Pages

Wednesday, September 7, 2011

4-9-2011 Tidak butuh amal sumbangan!


4-9-2011 Don't need Charity!

F offered to get VIP seats for some fellow students in Caotun temple on Saturday afternoon after finding out that they are seated outside the temple. She feels that as they come from very far away and also rarely has the chance to visit, she would like to help them sit inside the temple nearer to GM.

-----------------------------------------------

F: after reading your article about VVIP, but i did not want to gain something but just for happiness...
If cannot share something good with others, its like torture, all in feel very deflated...
but you said give rise to others having jealous, hatred...feeling.I feel guilty of having sin...

L:  Everything we do, we must first think of HOW it will affect others. That is the IMPACT it will cause.

F: That's why I feel very guilty and confused, still have not learn properly yet, need to learn for a longer period yet.....

L: Knowing to reflect, is Awakened! Can cheer and congratulate on this! Amituofo!

-----

It’s the temple's monthly fair day.

There were lots of vendors selling all kinds of goods lined on both sides of the long corridors linking various halls of the temple.

C and I went browsing after we finish our work in the kitchen.
We both volunteer at the temple's kitchen daily from about 6.30am preparing vegetables and etc to be cooked.

A person standing by the side of one booth was without a leg and he is selling ball-point pens and packet tissue paper.

C gave him $2 and walked away. He kept asking her to take a pick of his fares.

But C said: Don't need.

I took 2 ballpoints from him and paid him accordingly. Also took 2 ballpoints for C.

I walked C to a quite corner and gave her a "sermon".

Although Handicapped, they are earning an honest living selling something. They also need to be respected and they need their dignity too.

Unlike beggars who just stretch out their hands to beg, these people are selling something for a livelihood so we must respect them and up to us whether to buy or not.

We must be clear that they are not begging but earning an honest living.

We really must be observant of others feelings at all times and act accordingly.

Sometimes it is better to not offer help/charity when the person concern does not express any wish to accept them.

Have a care of others' feeling.

Being handicap does not automatically equates to their being in need of charity from us.

Boddhicitta encompasses not only physical but emotional giving.

Have a care who you offer help/charity to from now.

Cultivating yogi balances Compassion and Wisdom to share happiness all around.

Don't get fixated on forms and attach preconceived properties to anything.

===
Translated by Lotus Nino Candra 
F menawarkan untuk mendapatkan tempat duduk VIP untuk beberapa umat di vihara Caotun pada hari Sabtu siang setelah mengetahui bahwa mereka diberi tempat duduk di luar vihara. Dia merasa bahwa karena mereka datang dari tempat yang jauh dan juga jarang mempunyai kesempatan untuk berkunjung, maka dia menawarkan diri untuk membantu mereka agar dapat duduk di dalam vihara supaya bisa lebih dekat dengan Shizun.

F: Saya telah membaca artikel Anda mengenai VVIP. Tapi saat itu saya benar-benar tidak ingin mendapatkan apapun, hanya untuk kebahagiaan semata...
Jika tidak dapat berbagi kebahagiaan dengan orang lain, maka serasa seperti tersiksa dan kurang berguna...
Tapi Anda berkata bahwa hal tersebut akan membuat orang lain timbul rasa iri dan benci. Saya jadi merasa bersalah...

L: Setiap hal yang kita lakukan, kita harus terlebih dahulu berpikir BAGAIMANA hal tersebut akan mempengaruhi orang lain. DAMPAK apa yang akan ditimbulkan oleh perbuatan kita.

F: Oleh karena itulah maka saya merasa bersalah dan bingung. Saya masih harus banyak belajar...

---

Hari ini adalah acara pasar malam bulanan di vihara.

Ada banyak penjual yang menyediakan berbagai macam barang. Mereka berjejer di kedua sisi di sepanjang koridor yang menghubungkan berbagai ruangan di vihara.

C dan saya pergi melihat-lihat setelah kami menyelesaikan pekerjaan di dapur. Kami berdua membantu di dalam dapur vihara setiap hari dari jam 6.30 pagi untuk memasak dan menyiapkan hidangan.

Seorang yang kehilangan salah satu kakinya sedang berdiri di salah satu stan. Dia menjual bolpoin dan kertas tissue saku.

C memberinya $2 dan langsung berjalan pergi. Si penjual terus memintanya untuk mengambil salah satu barang yang dijualnya.

Tapi C berkata: Saya tidak butuh.

Saya kemudian mengambil 2 bolpoin darinya dan membayarnya sesuai dengan harga jualnya. Saya juga mengambil 2 bolpoin untuk si C.

Saya mengajak C ke salah satu sudut yang agak sepi dan memberinya sebuah ‘ceramah’.

Meski si penjual adalah orang yang cacat, tapi dia mencari nafkah dengan cara yang halal dengan berjualan. Mereka juga mempunyai harga diri dan butuh dihormati juga.

Berbeda dengan pengemis yang hanya mengulurkan tangan untuk meminta-minta, orang seperti si penjual tadi benar-benar mau bekerja dengan berjualan barang untuk mencari nafkah, jadi kita harus menghormatinya dan terserah kepada kita apakah kita mau membeli barangnya atau tidak.

Kita harus jelas di sini – bahwa mereka tidak mengemis, tetap mencari nafkah secara halal.

Jangan lupa untuk selalu sadar akan perasaan orang lain dan bertindaklah dengan dengan sadar pula.

Kadang kala ada baiknya untuk tidak menawarkan bantuan/sumbangan kepada seseorang yang memang tidak membutuhkan.

Tolong perhatikan perasaan orang lain.

Menjadi seorang yang cacat tidak secara otomatis menjadikannya sebagai orang yang membutuhkan amal sumbangan dari kita.

Bodhicitta tidak hanya mencakup dana secara fisik, tetap juga emosional.

Mulai sekarang, tolong perhatikan siapa saja yang akan Anda tawari bantuan/sumbangan.

Seorang yogi yang melatih diri perlu menyeimbangkan Belas Kasih dan Kebijaksanaan untuk membagikan kebahagiaan kepada semua di sekelilingnya.

Jangan selalu terpaku pada bentuk dan menaruh prasangka pada apapun.


Amituofo / Lotuschef / Pure Karma / True Buddha School

No comments:

Post a Comment