Pages

Monday, October 16, 2017

Bocah Teratai?



Ditulis oleh Lotuschef – 15 Oktober 2017
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Lotus Child 莲花童子 ?


Mengutip dari artikel Bocah Teratai 莲花童子 [2]:

[--- Utamanya, mulai amatilah orang-orang yang telah ditahbiskan dan berikrar untuk mendedikasikan hidup mereka untuk TUHAN/BUDDHA. Mereka melakukan yang terbaik dalam misinya mengentaskan penderitaan dan memberikan kebahagiaan bagi para insan.
Hahaha! Jangan salah kira bahwa hanya yang beragama Buddha saja yang bisa menemukan Kodrat Buddha dirinya, siapa saja yang mampu mendedikasikan segala miliknya demi kebaikan para insan, mendukung dan membimbing mereka di jalan yang sama, akan bisa mencapai tahapan Suciwan dan lebih tinggi lagi.

Apa itu Bocah Teratai?
Adalah ia yang mampu mempertahankan kesuciannya meski berada di dalam “kubangan lumpur” dunia ini, ia mampu mencuat dan memancarkan sinar kesucian tanpa noda.

Bagaimana cara mengenali seorang bocah teratai?
Topik yang sangat luas! Harus dengan mengamati anak-anak kecil lebih dekat.

Salah satunya adalah Keluguannya.
Sukacita yang muncul darinya, yang orang-orang dewasa anggap sebagai hal yang tak penting.
Sifatnya yang Riang Gembira.

Cobalah amati anak-anak kecil!
Hahaha! ---]

~~~~~~~~~~~~~~~

Mengutip dari artikel Bocah Teratai [3]:

[--- Ia yang tersenyum dan penuh kedamaian, sifat lugu dan santai seorang anak yang menarik perhatian orang-orang.
Kesederhanaan!
Anak-anak kecil masih suci, justru orang dewasalah yang merasa bahwa mereka butuh ini dan itu sehingga menodai kesucian anak-anak.

Seperti kita semua, selalu merasa butuh ini dan itu, dan untuk mendapatkannya sampai harus membuat diri dan orang-orang lain juga turut menderita.

Kalau membaca artikel tentang Sarira dan Keserahakan; Hak Istimewa untuk Bersantap Bersama…; orang-orang merasa harus punya hal-hal itu! ---]

~~~~~~~~~~~~~

Mengutip dari artikel Lotuschef membahas Penyadaran / Realisasi:

[--- Teman-temanku yang terkasih,
Tercerahkan, tersadarkan, terbangunkan, … semua ini bergantung pada diri sendiri, pada ketekunan usaha sendiri, pada seberapa banyak karma buruk yang telah dibersihkan!

Seorang Yogi Sejati – ialah yang tak melekat pada perselisihan dunia dan tak mendamba hal-hal duniawi yang merintangi orang-orang seperti mereka di dalam Komite Pusat!

Apakah Lotuschef telah tercerahkan, sampai pada Realisasi dan menemukan Buddha Sejati? :) ---]

~~~~~~~~~~~~~~

Hahaha!
Berhubung Mahaguru Lu menjelaskan berbagai kriteria seorang Bocah Teratai (Padmakumara) untuk membedakan dengan yang GADUNGAN, aku juga hendak mengatakan hal yang sama: DULU JUGA AKU SUDAH BERITAHU!
Hanya saja kawan-kawan tidak mempercayaiku!

Dari saat paling awal aku berlindung (bersarana) kepada Mahaguru Lu, aku sudah mulai membantu orang-orang yang disesatkan oleh PARA GADUNGAN!

Bukannya mendengarkan perkataanku perihal KEBENARAN, malah banyak dari kawan-kawan yang memilih untuk mendengar Administrator TBS dan mengucilkanku!

Perihal altar-altar yang “Kotor”?
[1] Aku bertemu dengan seorang murid dari Brunei, auranya sungguh gelap.
Saat menyetir pulang seusai bertemu dengannya, aku mendapatkan visi penglihatan mengenai altar di kampung halamannya.
Aku sarankan dia untuk mencari master supaya menyucikan altar tersebut berhubung yang duduk di dalam rupang-rupang itu bukanlah para dewata!
Ia sempat mencoba memintaku untuk mengatur ulang altar tersebut tapi akhirnya tidak jadi berhubung aku hanyalah seorang reverend baru!

[2] Altar saudaraku di kantornya di Pontian, Malaysia.
Yang duduk di sana adalah roh-roh hantu dan terutama yang berada di dalam rupang Shakyamuni menampilkan wajah seperti seorang gangster!

[3] Altar seorang murid yang di lehernya terlihat warna hijau gelap melingkar seperti jeratan tali. Ia membayar banyak master dari TBS untuk mengatur altarnya tapi tak ada satupun yang efektif!

[4] Altar di rumah ibadah cabang Ipoh tempat aku memimpin Homa. Yang duduk di dalam rupang-rupang tersebut bukanlah pada dewata!
Hal lucunya adalah seorang Vajra Master pada tanggal 13 April memimpin homa Jambhala Kuning dan tidak melihat ada masalah dengan altar di sana!
Dengan persetujuan dari pemilik rumah ibadah tersebut, dan dibantu oleh teman-teman yang menyertaiku, aku kembali mengatur altar di sana!
Sebenarnya yang kulakukan adalah menyucikan altar dan kembali mengundang para dewata yang bersangkutan untuk hadir dan duduk di sana!

[5] Seorang murid menunjukkan gambar altar di rumahnya. Aku bilang ada yang salah dan berjanji untuk melihatnya saat kembali berkunjung ke Hong Kong dan bila ada sisa waktu!
Di sana aku menyucikan altarnya dan juga altar milik seorang murid yang tinggal di dekatnya!
Murid ini punya pesaing bisnis yang berniat tidak baik yang menggunakan “Ilmu Hitam” untuk memerangkap bisnis si murid dengan banyak cermin!
Aku menyarankannya untuk mengubah pengaturan barang-barang jualannya. Hasilnya? Si pesaing tak mendapatkan bisnis sama sekali dalam satu hari penuh!
Si pesaing kemudian menutup tokonya jam 2 siang, dan saat kembali buka di keesokan harinya, peletakan cermin-cerminnya sudah diatur ulang!
Yang aku lakukan kemudian adalah membuat jala kubus dengan Mantra 9 Aksara Acala untuk membungkus toko si pesaing!
Dengan cara ini, tak ada hal jahat bisa keluar dari tempat itu, dan tak ada hal jahat yang bisa memasukinya pula!

Selalu ingat: Kita tidak mencelakai siapapun dan turut mencegah supaya tak ada orang yang bisa mencelakai orang-orang lain pula!

Kamu melatih Bodhicitta!

Jadi?
Sebelum kamu membuat berbagai kebohongan dan mengumpat Lotuschef, LEBIH BAIK kamu sadar bahwa kamu sedang menciptakan karma buruk yang MALAH akan mencelakai dirimu sendiri!


Salam Metta,

Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef


No comments:

Post a Comment