Pages
▼
Saturday, May 13, 2017
Berbakti Kepada Orang Tua?
Ditulis oleh Lotuschef – 27 Februari 2015
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: 孝顺 Filial Piety?
Kasus 1:
Y adalah adik dari W.
Y selalu menyumpahi W setelah kematian ibu mereka yang menderita sejenis kanker.
Y merasa bahwa W kurang berbuat banyak untuk sang ibu semasa ia masih hidup dan menderita kanker.
Kedua saudara tersebut tak lagi saling bicara, dan tiap kali Y melihat W, ia akan menyumpahi W dan mengatakan bahwa lebih baik dia mati saja atau menghilang.
Kasus 2:
Seorang ibu dari 5 orang anak menciptakan perselisihan di antara para anaknya sendiri.
Si ibu berkata kepada C1 bahwa C5 memberinya banyak uang saku setiap bulannya.
C1 memberitahu C2 bahwa si ibu bilang C5 memberinya banyak uang saku setiap bulannya dari pendapatan sewa properti C5.
Ibu kemudian bilang kepada C3 bahwa C2 tidak pernah memberinya uang.
C3 menemui C2 dan mengkritik C2 sebagai anak yang tidak berbakti.
Padahal kenyataannya adalah C2 menabungkan uang saku ke dalam rekening ibunya langsung, sedangkan si ibu menyembunyikan fakta tersebut.
Kasus 3:
Ibu si P meninggal dunia dan ada tablet dengan nama ibundanya di aula leluhur di salah satu biara setempat.
Ia juga merasa dirinya berbakti, sedangkan saudara-saudaranya tidak, karena ia selalu pergi ke biara setiap tanggal 1 dan 15 penanggalan imlek, untuk memberi persembahan kepada ibunya dan para leluhurnya!
~~~~~~~~~~
Teman-temanku sekalian yang terkasih,
Bila kamu adalah murid buddha yang sejati, kamu paham bahwa kamu tidak boleh menciptakan ketidakbahagiaan kepada siapapun juga.
Ide atau konsepmu mengenai Bakti Kepada Orang Tua bisa saja sangat berbeda dengan orang lain, termasuk dari saudaramu sendiri.
RENUNGKANLAH: Memangnya ibumu menginginkanmu menyumpahi saudaramu sendiri supaya dia mati?
RENUNGKAN JUGA: Apakah tidak sebaiknya mencari tahu Fakta terlebih dahulu sebelum kamu mulai menyumpahi dan mengkritik?
Kamu bisa bersadhana dan melimpahkan pahalanya untuk Orang Tuamu, meski mereka masih hidup ataupun sudah meninggal!!!
Semuanya ada pada dirimu sendiri, mau kamu lakukan atau tidak!
Dan jangan menghakimi orang lain dengan standar atau sudut pandangmu sendiri!
Cobalah sekarang bertanya pada dirimu sendiri: Apakah aku benar-benar bahagia dengan hidupku sendiri?
Bila kamu termasuk salah satu dari contoh kasus di atas, maaf sekali harus bersedih untuk memberitahumu bahwa “Kamu belum pernah merasa Bahagia di dalam hidupmu!”
Oh! Lagipula aura dan kesehatanmu adalah indikasi yang bagus untuk melihat tingkat Kebahagiaanmu!
Hahaha!
Satu masalah bisa dilihat dari banyak sudut!
Dan untuk Menemukan dan Mendapatkan Kebahagiaan: Selalu gunakanlah 4 Kebenaran Mulia dan Jalan Utama Berunsur Delapan!
Salam semuanya.
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef
No comments:
Post a Comment