Pages
▼
Sunday, August 11, 2013
Menyanyikan Nada Yang Berlawanan 唱反调
Ditulis oleh Lotuschef – 11 Agustus 2013
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Lotuschef on Singing An Opposing Tune 唱反调
Oh keselarasan (harmoni)!
Teman-temanku sekalian yang terkasih, apakah kamu hidup selaras dengan dirimu sendiri?
Selaras dengan Guru Akarmu?
Selaras dengan Alam?
Di dalam Tantrayana atau Vajrayana, GURU AKAR adalah INTI-mu yang terpenting?
Hahaha! Dengan kata lain, saat kamu Menyanyikan Nada yang Berlawanan dengan (pernyataan dan ideologi) yang dinyanyikan oleh Gurumu, maka kamu pasti tak akan mampu mencapai Yoga!
Bila kamu berjalan melawan arah Buddha Dharma, KAMU sungguh menyia-nyiakan waktu hidupmu yang sangat berharga ini.
Guru bilang: Aku tak akan menuntut siapapun.
Artinya: jangan membiarkan hal-hal negatif malah bertambah atau menciptakan ketidakbahagiaan.
Saat kamu maju terus dan melakukan hal yang Guru katakan atau bersumpah tak akan melakukan, kamu sedang menunjukkan tiada rasa hormat kepada Guru-mu dengan menyanyikan nada yang berlawanan. :)
Guru katakan untuk Membentuk Mudra, Bervisualisasi, Menjapa Mantra; dan lah selama ini apa yang kamu lakukan?
Kamu tak hanya tidak mendengarkan dan mematuhi-Nya, namun juga mengajar orang-orang lain untuk memegangi apapun yang mereka pikir butuh diberkati supaya disentuhkan ke Bendera-bendera Abhiseka!
Hahaha!
Dan bila ada orang yang baik-baik memberitahumu kalau kamu melakukan kesalahan, kamu malah sebaliknya menggunakan berbagai artileri yang bisa kamu kumpulkan untuk menembak orang tersebut!
Oh! Kamu juga menjual Buddha/Guru selama ini dengan menjamin para klienmu bahwa produk-produk jualanmu telah diberkati, dan bila mereka membelinya maka mereka akan mendapatkan pemberkatan, bisa kaya dengan cepat, dan apapun yang bisa kamu pikirkan untuk menjual kepalsuan ini kepada mereka.
Kamu mengajarkan mereka supaya melekat dan terpaku pada WUJUD dan mengidam berbagai bentuk wujud yang sebenarnya tak diperlukan oleh para sadhaka yang sejati!
Anak-anak panah yang baru-baru ini ditembakkan dalam Ambisi Tercerahkan?
Menunjukkan Kemelekatan dan Keterpakuan, meski mereka memasukkan [Tiada Harapan... dll]. Yang menembakkan dua anak panah ini tak paham bahwa mereka sebenarnya sedang [Mengharap Pujian atau Afirmasi] dari Guru dalam kaitannya apakah mereka Tercerahkan atau belum.
Sudah baca artikelku: Apa Arti Pencerahan Bagimu?
Menurutmu apa itu Pencerahan?
Salam semuanya.
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef
No comments:
Post a Comment