Pages

Wednesday, April 17, 2013

Lotuschef Bercakap-cakap – Ceramah Guru [6 April 2013]: Beberapa poin penting


Ditulis oleh Lotuschef – 7 April 2013
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Lotuschef in Chat – Guru’s Speech [6 April 2013]: Points Picked Up

Wow! Ceramah dharma yang mengesankan dari Guru!
  1. Makan daging – Beliau bilang tidak suka Hijau-hijau tapi Kuning-kuning!!! :)
  2. Karma (tindakan) tubuh, ucapan, dan pikiran yang suci.
  3. Arti Kalachakra.
  4. Beliau beritahukan kepada dunia bahwa VM Chang Chi adalah yang merekomendasikan para calon VM, dan Guru hanya menerima rekomendasi tersebut. Jadi karma dari memilih VM yang salah akan jatuh pada VM Chang Chi, bukan Guru!!!

    Hahaha! Perhatikanlah bahwa Guru mengatakan bahwa ia tak tahu para kandidat yang direkomendasikan! :)

    Bertanya: Mungkinkah Guru tak tahu siapapun, apalagi mereka adalah para murid-Nya? Maka seperti yang dikatakan Guru: Sangat Zen!!!
  5. Yang ini paling menarik: mengenai menjelaskan sutra!!!
    Untuk melakukannya, yang bersangkutan harus sudah tercerahkan, dan juga telah melatih hingga mencapai tingkat Bodhisattva atau lebih tinggi!!!

Ada yang membuat tuduhan palsu mengenai aku yang berbagi (membahas) Sutra Avatamsaka???
Guru bilang bila kamu katakan Buddha telah membabarkan Dharma, berarti kamu memfitnah-Nya!

Hahaha!
Jadi apakah aku membahas/tidak membahas sutra???
Dari awal memangnya ada sutra Buddha untuk dibahas???


Menggelikan???
Bila Buddha tidak membabarkan apapun, jadi akupun tak punya apapun dari Buddha untuk kubagikan, khan?

:) :) :)

---

[LC: Hari ini aku pergi memeriksa altar AA sesuai instruksi dari Guru.
Setelah dilihat memang ternyata altarnya berada di tempat yang salah, dan patung-patungnya serta banyak perangkat lainnya perlu dirubah posisinya!
Ia juga punya banyak benda Taois di dalam rumahnya. :)

AA memberitahuku bahwa ZZ, seorang pembabar dharma dari rumah ibadah sekitar, bertanya kepadanya sudah berapa lama ia mengenalku dibanding mereka?
Dan mengapa ia mendengarkan semua yang kukatakan, mempercayaiku dan melakukan sesuai yang kuinstruksikan?

Hahaha!]

---

[MM: Poin terakhir sangat zen ah seperti yang beliau katakan hahaha.

Pahala dan prajna kebijaksanaan sudah sempurna semenjak awal.
Bahkan hal tersebut dituliskan dalam pujian untuk sadhana persembahan beras.


Di sesi Medan, saat aku melempar dupa batang ke dalam tungku homa, BB menasehatiku kalau yang aku lakukan itu salah.
Ia tunjukkan kalau kita harus memegang dupa tersebut, lalu menyentuhkannya ke japamala kita dan barulah dilemparkan ke dalam tungku.
Aku mengangguk saja karena memang tak punya waktu untuk bertanya lagi padanya: salahkah bila tanganku beserta dupa tersebut memancarkan sinar dan memenuhi angkasa tanpa harus menyetuhkannya ke japamala.

CC juga melarangku untuk mengisi kertas teratai dengan garam yang banyak. Ia katakan bahwa kita tak ingin hidup kita menjadi asin, seharusnya manis.

Wah tuhan, bukannya garam adalah salah satu rasa dan jumlahnya juga bukan masalah?
Ia bisa digunakan untuk mengusir energi buruk juga.

Bisakah menjelaskan kepada kita mengenai hal-hal ini?
Aku hanyalah peserta dalam puja api homa, bukan pengurus.]

---

[LC: Hahaha! Terlalu Zen dan banyak orang yang tak paham lah!

BB belum paham bahwa menyentuhkan persembahan ke japamala hanyalah dilakukan demi memuaskan cara pikir duniawi saja. [Berbagai macam bentuk yang mereka bisa pahami untuk mempertemukan dan memuaskan kebutuhan dan ideologi mereka demi MENYUCIKAN PERSEMBAHAN!]

Penyucian sudah dilakukan untuk segala macam persembahan saat kita menjapa mantra pemberkatan persembahan, dan akupun juga berjalan keliling sambil membunyikan Lonceng dan Vajra untuk melakukannya!

Ya tentu saja Cara Pikir Duniawi haruslah MELIHAT atau MENYENTUH sesuatu barulah bisa terpuaskan.
 

Efek-efek mantra, lonceng dan vajra masih terlalu “ZEN” bagi banyak orang untuk dipahami.]

---

Bertanya: Berapa banyak dari teman-teman sekalian yang saat melihat Guru melakukan penyucian dan pemberkatan persembahan tiap minggunya benar-benar paham apa yang Guru lakukan?
 

Berapa banyak yang tahu kalau Guru menggunakan energi cahaya yang dimobilisasi (digerakkan) dengan Qi, yang merupakan Visualisasi atau Kekuatan Pikiran, untuk melakukan penyucian atau pemberkatan? :)

Garam adalah komoditas yang berharga sejak jaman dahulu!
Di masa lampau, para pedagang garam adalah orang-orang yang paling kaya. Namun resiko berdagang garam juga tinggi karena proses transportasi garam ada bahayanya tersendiri.
Orang-orang akan merampok atau merampas kargo-kargo garam dengan kekerasan!!!

Tontonlah drama dari HK tentang Para Pedagang Garam dan kamu akan dapat gambaran betapa berharganya GARAM!!! :)
Tak harus percaya omonganku sebagai Kebenaran, cari tahu saja sendiri!

Garam adalah salah satu persembahan penting dalam Puja Api Homa.
Ia merupakan elemen utama dalam menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh kita.
Tentu saja, BILA JUMLAHNYA KEBANYAKAN juga akan berefek buruk – sama halnya dengan makanan-makanan lain bila dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang.

Tapi bila kita berada dalam arena cara pikir duniawi, bagaimana mungkin pikiran untuk menyimpan persembahanmu dan menggunakannya saat dibutuhkan tak terlintas dalam pikiranmu? :)

Guru katakan bahwa persembahan dalam setiap puja api homa setara dengan persembahan dalam satu tahun penuh!
Oleh karenanya adalah logis bila beberapa dari persembahan tersebut akan disimpan untuk DIGUNAKAN DALAM UPACARA DI KEMUDIAN HARI, bukan?


Analogi yang sama adalah, saat kamu punya segepok uang, apakah kiranya kamu akan menghabiskannya dalam SEKALI JALAN? :)

Inilah salah satu poin yang juga dibahas oleh Guru!
Kebijaksanaan Buddha!
Hahaha! Seorang umat berkata bahwa Fashi tak boleh menonton film dll., karena hal-hal tersebut akan merusak pikiranku dan juga menggangguku dalan Berkonsentrasi Penuh!!! :)

Setelah menonton perjuangan Para Pedagang Garam untuk mentransportasikan Garam ke pasar, maka teman-teman seharusnya menyadari betapa berharganya garam itu, meski jaman sekarang sudah jadi komoditas yang kurang dianggap. :)

Dan mengenai pandangan pribadi dari umat yang ingin hidup harusnya manis dan bukan asin???
Itu hanyalah Pendapat Pribadi!

Jumlahnya juga cukup abstrak atau relatif, karena kita bisa mengubah semua persembahan untuk memenuhi alam semesta!

Hahaha!
Karma pribadi sungguh faktor utama yang membuat hidup seseorang menjadi manis atau asin. Benarkah kiranya?

Mari kita tenangkan lidah-lidah yang suka bergosip! :)

Lihatlah bagaimana aku berbagi Sutra Avatamsaka, Sutra Satya Buddha, Sutra Maharaja Avalokiteshvara dan lainnya. :)
Aku mendorong semua umat untuk membaca dan “MERASAKAN” khan?
KAMU diundang untuk “MEMASUKI” peristiwa-peristiwa yang ada di dalam sutra, sambil “MENIKMATI” semua keajaibannya?
KAMULAH sendiri yang harus mendapatkan RASA dan interpretasi dari SUTRA itu sendiri, bukan?

Oleh karenanya, apakah aku berbagi Sutra denganmu??? Hahaha!

Yang Guru maksudkan adalah mereka yang belum mencapai PENCERAHAN PENUH dan YOGA, tak boleh menggunakan cara pandangnya dan interpretasinya yang salah untuk membabarkan Dharma!

Begitu juga, yang Beliau katakan mengenai kata “SHI” dari Shangshi (Vajra Master), dari Fashi (Reverend). “SHI” ini adalah Pengajar atau Guru!
Guru katakan bahwa “SHI” ini berarti ia yang telah belajar atau mempelajari Ilmu Pengetahuan dan kemudian mampu membagikannya untuk orang-orang lain.
Oleh karenanya, bila kamu tidak punya pengetahuan yang dipersyaratkan, kamu tak boleh berbagi dan MENIRU (berpura-pura) mengajar, karena kamu akan menjadi Guru PALSU!

Ingatlah bahwa Guru pernah mengatakan [Bila ragu, maka tanyalah GURU atau para VM yang tahu!].
Yang artinya tidak semua dari mereka tahu cara memberikan pengetahuan atau jawaban yang kamu cari, kecuali mereka telah mempelajari topik yang bersangkutan dan memahami sepenuhnya juga! :)

Hahaha!
Kawan-kawan yang terkasih, sebenarnya ada banyak hal “Di balik layar” yang kalian tak bisa lihat atau sentuh!
Jadi bukalah pikiranmu saat melatih Buddha Dharma! :)

Apakah kiranya aku telah membuat ceramah Guru menjadi lebih menarik bagimu sehingga kamu mau mendengarkannya semua berkali-kali?

Salam semuanya :)

Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef

No comments:

Post a Comment