Pages

Wednesday, February 20, 2013

Ucapanmu Melambangkan Dirimu! [1]



Ditulis oleh Lotuschef – 11 Februari 2013
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: You Are What You Say! [1]

Di malam tahun baru, seorang fashi menyapaku: “Lian Chu, bagaimana mungkin kamu belum mati?”

Orang ini dulu turut berpartisipasi dalam ujian Menembakkan Anak Panah, dan Guru mengatakan padanya bahwa sudah cukup dekat tapi masih harus bekerja keras.

Tapi, teman-teman memberikan informasi yang cukup miring mengenai dirinya setelah pernyataan dari Guru tersebut.

Ia akan menyelinap atau lari dari pekerjaannya atau tugas hariannya.
Banyak yang mencoba mencarinya untuk meminta saran darinya atau bercakap-cakap dengannya.

Ia harus pergi keluar, supaya tidak perlu mengerjakan berbagai tugas hariannya.

Aku sebenarnya ingin bicara apa di sini? :)

Fashi ini dengan pola pikirnya merasa bahwa analisaku terhadap berbagai pernyataan dan pengumuman dari Komite Pusat pasti akan membuatku di hukum mati (oleh Komite Pusat)!

Ya sama saja dengan orang lain yang terpaku pada keinginannya untuk mengendalikan orang-orang lain!
Masih belum paham apa itu Mengambil Kendali Atas Hidup dan Mati Diri Sendiri!

Saat seseorang bersungguh-sungguh dan tulus dalam melepaskan semua harta duniawi dan meninggalkan rumah (renunsiasi), ia juga menyadari apa itu Kebijaksanaan Kesetaraan!

Kenapa kita sampai harus memberikan hidup kita pada orang lain untuk dikontrol dan didikte?
Inikah yang Buddha ajarkan?
Pastinya bukan!!!

Aliran Satya Buddha hanyalah sekedar titik berkumpulnya para murid Buddha, untuk belajar dan saling berbagi Buddha Dharma demi memberi manfaat bagi semua insan.

Satya Buddha bukanlah Pengadilan yang menghakimi siapapun!

Memangnya kenapa aku harus mati karena Memberitahukan Kebenaran?

Bagaimana bila kamu mulai dengan lebih memahami Buddha Dharma dulu?

Dari pernyataan seperti itu, apakah teman-teman pembaca merasa kalau orang ini punya pemahaman akan Buddha Dharma yang sejati/otentik?
Dalam hal yang sama, apakah teman-teman juga merasa kalau orang ini punya pemahaman yang menyeluruh akan hal-hal yang dibacanya dari blog-ku?
Terlalu DINIKAH ia menjadi congkak atas pencapaiannya?
Dan setujukah bila seorang yogi sejati seharusnya tak congkak ataupun menginginkan hal tersebut?

Hehe!
Salam semuanya.

Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef

No comments:

Post a Comment