Pages

Friday, November 9, 2012

Lotuschef Bercakap-cakap – Karma, Orang-orang Picik

Tahta Teratai Emas dan Batu Mani Emas memancarkan sinar kebijaksanaan
yang kecemerlangannya tiada batas.

Ditulis oleh Lotuschef – 8 November 2012
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Lotuschef in Chat – Karma – Petty People


Ada yang bertanya: Apa Tuhan itu ada?
Kalaupun ada, kenapa masih ada banyak orang jahat?
Kenapa masih membiarkan mereka melukai sesamanya?

Ada pepatah: Bukannya karma tidak ada, tapi jodohnya belum “datang”.

Guru bilang bahwa Atisha belajar “Bodhicitta Solusi Perenungan” dari Serlingpa – yaitu mencoba berempati dengan sesama atau melihat (merasakan) dari sudut pandang mereka, dan kemudian mempertimbangkan perasaan mereka dan reaksi-reaksi yang mungkin timbul.
Jadi kalau kamu sedang merencanakan kejahatan terhadap orang-orang lain, kiranya pertimbangkanlah: Kalau kamu yang jadi korbannya, bagaimana perasaan atau reaksimu?

Melatih diri adalah [belajar untuk merubah berbagai kebiasaan buruk, dan selalu mempertimbangkan kebaikan orang lain terlebih dulu.]
Gampang dikatakan tapi susah dilaksanakan. Hahaha!

Percaya akan Karma, Memahami Karma, maka kita tak akan merasa [ditipu], [dimanfaatkan], [diperlakukan secara tak adil], dan ingin [mencari keadilan] dengan segala cara!
Hahaha! Ada pepatah lainnya lagi: [Keadilan berada di dalam hati kita sendiri!]

Kalau kamu pernah dibohongi, difitnah, dan kamu bisa berpikir [Aku baik-baik saja selama kamu bahagia]!
Memberikan [Kebahagiaan] dan [Sukacita] kepada orang lain, juga merupakan amal!
Kita ini sungguh [Kaya], pastinya mampu [melakukan amal yang tiada batas]!

Kamu bisa merasa kalau dia mungkin sedikit tuli atau agak susah mendengar, itulah mengapa dia berbicara dengan keras, bukannya sedang galak kepadamu!
Dia tidak dididik dengan baik, makanya [penggunaan kata-katanya kurang bagus], dia tidak sedang memarahimu! Hanya beda standar budayanya saja, sedikit lebih jelek!
Bila dia menipumu, merebut atau mencuri sesuatu darimu, kamu bisa anggap saja: Dia sangat miskin dan butuh semuanya itu; karena kamu bersimpati padanya, maka kamu Beramal kepadanya!

Hahaha! Berhasilkah aku membuatmu lebih bahagia sekarang?
Maka setujukah kamu kalau itu semua adalah kerjaan Setan dalam Hatimu sendiri?

Kamu melatih diri berarti perlu [Mengubah], [Bertransformasi], lalu [Melepaskan atau Meninggalkan]!
Saat aku berbagi [Buddha Dharma], dengan ini aku memohon teman-teman murid untuk [Bertobat], dan itu berarti [Merubah] dan [Melepaskan]!
Jadi saat kamu memarahiku, bukankah kamu [memarahi Buddha Dharma]?

[Bertobat] adalah [pekerjaan rumah] harian kita, ia adalah [4 prayoga] yang juga dinamai [Sadhana Pertobatan Vajrasattva].

Sadhaka yang tidak tahu [Buddha Dharma], lalu terpaku/melekat pada cara pandang, perasaan, perbuatan [duniawi]; apakah kiranya masih bisa disebut seorang Sadhaka?
Syarat-syarat untuk menjadi Sadhaka atau Yogi Sejati telah ditulis oleh Guru di bukunya [Pedang Pusaka Yogi], kalau teman-teman ada waktu, tak ada salahnya dibaca-baca lagi, dengannya gunakanlah untuk [membenahi] [kebiasaan-kebiasaan] diri sendiri!
Begitulah adanya, teman-teman pembaca yang terkasih, adakah yang namanya [orang-orang Picik]?
Hahaha!

Padmasambhava pernah mengatakan: Buddha Dharma digunakan untuk mengatasi persoalan-persoalan duniawi.
Guru berkata: Kalau kamu sendirian di atas Bulan, kamu sama sekali sudah tak butuh lagi [Buddha Dharma].
Jadi aku kini menggabungkan dua pernyataan tersebut, apakah teman-teman paham apa yang Guru katakan?

Bertanya: Apakah Lotuschef seorang reverend kotoran anjing?
Hahaha!

Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef


Related Posts:

No comments:

Post a Comment