Pages

Wednesday, November 21, 2012

Penyeberangan Bardo yang Efektif


Ditulis oleh Lotuschef – 19 November 2012
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Effective Bardo Deliverance 有效超度
Image © Fujino Shokan


Di banyak negara Asia, penyeberangan bardo untuk mereka yang meninggal seringkali dilakukan oleh para pendeta atau master yang bukan berstatus bhiksu.

Bahkan di beberapa negara, layanan persemayaman dan pemakaman malah dikendalikan oleh Sindikat atau Mafia.

Mereka mematok harga untuk semua layanan tersebut dan orang-orang yang yang tidak berada di bawah naungan mereka akan “disingkirkan”.

Di dalam Ordo Satya Buddha, kita punya sadhana baku untuk penjapaan sutra bagi orang meninggal, dan tingkat efektivitasnya sangat bergantung pada:
a)    Apakah si mendiang telah berlindung (bersarana) pada Guru.
b)    Apakah Guru hadir dalam upacara tersebut.
c)    Ketulusan dari mereka yang melakukan pelayanan tersebut.
d)    Apakah mengikuti apa yang diajarkan oleh Guru.


Aku mengamati ada beberapa orang yang punya duplikat Surat Doa yang baku beserta dengan fu yang dicetak dengan tinta hitam, yang tinggal diisi dengan tanggal, nama, dan waktu saat dibutuhkan.

Setiap Surat Doa dibundel dengan sebuah Fu yang berisi Perintah Bunda Emas (Yaochi Jingmu) untuk dilaksanakan.

Surat Doa ini layaknya “laporan langit” yang berisi informasi tujuan dari dilakukannya sadhana/upacara tertentu; kemudian permintaan untuk melakukan sesuatu; orang-orang yang terlibat di dalamnya; pemberkatan yang dibutuhkan; dan lain sebagainya.

Ia adalah Dokumen Resmi seperti Perintah dari Pengadilan. Oleh karenanya, rasa hormat sangat dibutuhkan dan tidak boleh disalahgunakan seperti yang banyak terlihat pada orang-orang yang membuat duplikasi semua set untuk dipakai.


Aku pernah melihat para reverend di Seattle di mana mereka sangat memberi perhatian dan detil dalam mempersiapkan Surat Doa, Fu, dan Surat Perintah untuk berbagai acara.

Fu di dalam Surat Doa harus digambar sesuai dengan instruksi dari Guru, yaitu melatihnya dan mengundang kehadiran Guru, Bunda Emas, dan yidam tertentu yang memberi perintah!
Itulah kenapa Guru harus memberi transmisi abhiseka pribadi untuk menggambar Fu dan Surat Perintah.

Menduplikasi dan mencetak sebanyak-banyaknya bukanlah hal yang diajarkan Guru.
Aku sendiri menyadari bahwa Surat Doa adalah sesuatu yang sangat pribadi karena itu bagaikan permohonanku sendiri, pernyataanku, untuk sadhana tertentu dan pelayanan yang dilakukan.


Oh ya! Seperti yang dikatakan Guru, kita juga bisa membuat permohonan lewat ucapan, tapi semua syarat lainnya juga sama harus dipenuhi. Kehadiran Yidam adalah poin yang paling utama.

Banyak orang yang menyiduk dana dalam jumlah besar, tapi Penyeberangan Bardo yang dilakukannya tidak efektif.

Itulah kenapa para almarhum datang kembali terus-menerus untuk meminta “suplai kebutuhan” atau mereka membuat semua hal yang kamu lakukan akan menemui banyak rintangan.


Bagaimana dengan para “pendeta dan master” itu? Hahaha! Aku lihat kebanyakan dari mereka adalah perokok berat dan hanya melakukan sandiwara akting belaka di depan keluarga almarhun dan teman-temannya.

Cobalah lihat aura mereka baik-baik! :)

Mengenai para bhiksu atau bhiksuni yang membaca sutra dan menjapa mantra dengan mengikuti aturan baku Sadhana, aku tak ada komentar. Pada akhirnya, kalau si praktisi berbohong mengenai efektivitas penyeberangan Bardo yang dilakukannya, si almarhum akan mendatanginya untuk membuat perhitungan!

Artikel ini adalah ide dari Guru dan kutulis berdasarkan pengalamanku juga. Aku tak tahu kenapa membahas ini lagi. :)


Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef


Related Posts:

No comments:

Post a Comment