Pages

Thursday, October 18, 2012

Lotuschef Bermain-main – Hak Milik Dharma?





Ditulis oleh Lotuschef – 24 September 2012
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber:
Lotuschef at Play – Dharma’s Proprietary Rights?


[ Hi Fashi dan AA,
Sekarang TBS membatasi kita supaya tidak menduplikasi artikel Guru secara lengkap.
Sigh, di satu sisi membabarkan Dharma, tapi di sisi lain malah membatasinya. TBF oh TBF... ]

{ LC: Ya, hanya dibatasi hingga sekitar 30% dari tiap buku. Aku sudah membaca pemberitahuan itu.
Tapi kita bisa memberikan ringkasan setelah membacanya. Hahaha.
Itu akan menjadi sudut pandang kita setelah membacanya. Malah lebih bagus!
Bisa melihat seberapa dalam pemahaman kita.
Santai saja. Aku tahu apa yang harus dilakukan.

Minggu lalu Guru memberiku 4 kata: 按步就班
Yang artinya: Ikuti setiap langkah dan mengambil posisi atau prioritas.

Dan baru saja Guru memberiku: 量力以
Yang berarti: Lakukan sesuai dengan kemampuan atau kekuatanmu.

Kita perlu menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan berbagai perubahan karena tak ada satupun yang yang konstan atau kekal. Ini adalah salah salah satu poin yang perlu dipahami, diatasi atau diterima apa adanya dengan senang hati.

Hahaha! Apa mungkin mereka akan mengambil langkah hukum untuk menuntut seorang fashi (lama) yang membabarkan dharma secara online, yang bukan demi uang?

Komite pusat lupa bahwa ajaran-ajaran dharma dari Guru tidak diatur oleh hak milik apapun, dan Guru kembali mengulanginya kemarin dengan mengatakan bahwa ia tak akan menuntut siapapun!
Lihatlah bagaimana komite pusat melenceng dari ajaran Guru Akar?

Hahaha!

Salam semuanya :)
Lotuschef }

---

Aku ingat Guru baru-baru ini berkata kalau beliau tak bisa menulis beberapa topik tertentu karena topik-topik itu TIDAK MENJUAL!

Pernyataan atau ajaran-ajaran dari seorang Buddha Hidup harusnya dianggap sebagai bagian sutra dari sebuah Dharani, bukannya begitu?

Apapun yang dibagikan oleh Guru adalah Dharani seperti halnya dengan Buddha Shakyamuni! Jadi kenapa menghalangi guru berbagi ajaran seperti ini padahal demi memberi manfaat pada semua insan?

Apa teman-teman ada yang memperhatikan kalau semua buku Guru akhir-akhir ini selalu dibundel dengan DVD yang meningkatkan harga jualnya sebesar SGD 10? Harga sebuah buku biasanya SGD 12. Saat kamu membeli buku yang sama di Taiwan, ia tidak dibundel dengan DVD. Apa para pembaca dari luar negri lebih kaya?

Apa bagian publikasi sedang ada masalah besar? :)

Apa semua orang sudah lupa kalau yang dibagikan oleh Guru adalah materi-materi Dharma?

Orang tak akan mengeruk keuntungan massa dari hasil berbagi dharma khan?

Aku selalu berkata kalau ada yang bertanya mengenai pelatihan diri, maka tak akan dikenakan biaya. Tapi kalau konsultasi pribadi akan dikenakan biaya.

Guru juga berkata hal yang sama saat beliau memulai sesi konsultasi lagi kali ini – beliau katakan: hanya boleh bertanya mengenai pelatihan diri atau meminta transmisi abhiseka.


Kini coba berpikir layaknya orang biasa dengan pola pikir duniawi. Mari kita menganalisa bagian publikasi.
Ada berapa banyak staf yang perlu digaji per bulan?
Ada berapa banyak dari mereka yang benar-benar dibutuhkan?

Laba dari penjualan digunakan untuk mendukung Outlet Sastra di Wufeng yang baru dan mewah? Apakah terpikir mengenai biaya overhead seperti sewa, listrik, dan depresiasi, serta masih ada banyak lainnya?

Mohon maafkan cara pandangku yang bodoh, tapi kukira hal ini menjadi Gajah Putih Besar (kepemilikan yang butuh banyak biaya dan melebihi proporsi, daripada fungsi yang bisa disumbangkannya), berhubung lokasinya kurang nyaman untuk dijangkau banyak pengunjung.

Mengkomersialkan ajaran Buddha bukanlah disiplin ajaran buddhis.


Seorang nona dari Australia yang berlindung (bersarana) dengan aliran tantra lain sempat mengantar kita untuk menghadiri acara Guru di Melbourne. Ia juga mengunjungi rumah ibadah Satya Buddha dan menawarkan diri untuk menunjukkan jalan.

Ia bertanya: Kenapa tiap kali gurumu mengadakan acara, di sana selalu diadakan lelang? Kenapa kita dipaksa membeli 10 buku, padahal kita hanya butuh SATU SAJA?

Aku rasa seperti halnya membangun rumah ibadah, saat Alam Semesta mendukung kerja kerasmu, maka kamu akan mendapatkan semua dukungan yang kamu perlukan!

Marilah kita duduk tenang dan renungkan, apakah kita sedang atau telah dengan cara apapun “Melawan Hukum Alam”?

Bukannya ajaran Guru yang tidak diterima oleh para insan, tapi cara berpikir dan penghargaan/hasil akhir yang diharapkan tim yang berpikir dengan cara duniawi inilah yang bermaksud “mengendalikan” “hak milik” Guru!


Teman-teman yang mampu membeli buku, kita bisa baca dan berbagi sudut pandang kita dengan mereka yang tak mampu atau tak bisa membaca aksara mandarin, setuju?

Dharma adalah untuk dibagikan, bila tidak maka ia akan kehilangan arti. Seperti contoh yang Guru selalu angkat mengenai SENDIRIAN DI BULAN! Dharma tidak dibutuhkan saat kamu sendirian dan tak ada insan yang kamu ajak berinteraksi.

Kenyataan yang terpenting adalah, APA GURU BUTUH DANA DALAM JUMLAH BESAR untuk kehidupan sehari-harinya?
Kalau iya, maka beliau tak akan menyalurkan semua persembahan dari para murid untuk amal, khan?


Berhati-hatilah akan Metode-metode Kemudahan, mereka akan menjadi basi karena terpengaruh Keserakahan, Kebodohan, Kebencian, Kesombongan, Nafsu dan lainnya.

Ingatlah selalu kalau kita ini orang beragama Buddha dan seperti yang Guru sering katakan: KETAHUILAH APA YANG KAMU BISA LAKUKAN DAN APA YANG TAK BISA KAMU LAKUKAN!


Oh ya! Coba pikirkan: Saat kamu tak punya Jodoh (hubungan/kesempatan) atau Kebutuhan akan suatu Pengetahuan, janganlah bersedih karena sesungguhnya tak ada masalah! Masalah harga buku dan beberapa materi yang menjadi tak tersedia bagi khalayak ramai bisa saja merupakan berkah yang terselubung!

Aku sendiri tak bisa mengatur buku-buku dan materi lama yang telah Guru bagikan di tahun-tahun awal! Apalagi harus menyerap dan BENAR-BENAR memahaminya serta menggunakannya semua untuk memberi manfaat semua insan!

Hahaha! Selalu ada Guru kita tersayang yang bijaksana dan berwelas asih yang akan memastikan kita belajar dalam kecepatan kita tanpa mengalami kesusahan ataupun ketidakbahagiaan, ya?

Beliau berkata, bila kamu bisa menjapa nama Buddha Amitabha, sebelum kamu meninggal dunia, japalah dan bawalah Buddha Amitabha ke dalam fokusmu; maka kamu akan dibimbing dan diantar ke Tanah Suci. 
Ini adalah opsi yang lebih mudah bagi mereka yang benar-benar tak bisa melatih diri.

Beliau juga berkata bahwa kamu hanya perlu berkonsentrasi pada SATU! Berbagai macam hal yang Guru ajarkan/bagikan hanyalah sebagai tambahan pengetahuan, dan bila mereka tak sanggup kau jangkau, tak perlu bersedih. :)


No comments:

Post a Comment