Pages

Sunday, September 2, 2012

Guru Menjelaskan tentang Samata-jnana


by LOTUS NINO on SEPTEMBER 2, 2012


Pranala Sumber: 明妃一定要有金剛護法授記 – dari ceramah Dharmaraja Lian-sheng di Vajragarbha Pelangi, Seattle – 26 Agustus 2012, Puja api homa Tathagata Aksobhya
Diringkas dan diterjemahkan ke Bahasa Inggris oleh Lama Lotuschef  – 30 Agustus 2012
Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh Lotus Nino
Sumber: Guru on Samata-jnana
Aksobhya melambangkan samata-jnana atau kebijaksanaan akan kesetaraan.
Apa itu kesetaraan?
Relatif susah dijelaskan, saat tubuh Tidak Bergerak, itu disebut Kesetaraan.
Saat hati tidak bergerak, pikiran tidak bergerak, tak terpengaruh oleh faktor-faktor luar, itu disebut Tak Bergeming.

Di dalam Tantrayana, cara supaya Tubuh dan Hati tak bergerak haruslah pertama kali melatih supaya Qi tak bergerak. Saat Qi tak bergerak, Pikiran tak bergerak, Tubuh tak bergerak – ketiga hal ini tak bergerak, maka si praktisi baru bisa memasuki meditasi.
Tanpa teknik meditasi, pasti tak akan bisa masuk ke tanah suci Buddha Aksobhya di sebelah Timur – Abhirati.
Oleh karenanya, tanah suci yang ini lebih susah untuk dimasuki dibanding tanah suci sebelah Barat – Sukhawati yang jauh lebih mudah.

Kamu harus belajar sifat sejati dari kesetaraan. Yang bagaimanakah itu?
Saat orang lain memfitnahmu, hatimu tak bergeming, ini dapat dianggap sebagai cara untuk melatih sifat sejati dari Kesetaraan. Bagaimanapun kondisinya baik itu ada angin atau hujan besar, taifun, petir; semua hal tersebut tidak membuatmu bergeming, maka itulah penguasaan sejati atas teknik meditasi.
Karena Samata-jnana Buddha Aksobhya ini, bila kamu berpikir untuk memasuki Abhirati rasanya lebih susah daripada Sukhawati. Dan karena alasan inilah, banyak bhiksu agung, lhama agung, para orang bijaksana yang agung, semuanya berusaha dan bersumpah untuk masuk ke Abhirati.

Jadi marilah kita semua tidak Terpaku/Melekat kepada banyak hal. Sungguh tak perlu untuk terpaku pada banyak urusan ataupun kebenaran mereka, karena kamu semua pada akhirnya akan tahu sendiri saat waktunya telah matang. Bila saatnya belum tiba, hal-hal tersebut mungkin tidak sama seperti sekarang.
Dan apakah Bhaisajyaguru dan Aksobhya merupakan dua yidam yang berbeda? Beberapa orang menganggap mereka dalah sama, dan beberapa menganggap mereka berbeda.

No comments:

Post a Comment