Pages

Tuesday, June 26, 2012

[26-06-2012] Lotuschef in Conversation – Empowerment Transferred? NO! [3]


by LOTUS JUNHAO on JUNE 26, 2012


Regarding previous articles  “Empowerment Transferred”, below is Guru’s Dharma Talk on 19 September 1996  about Empowerment Tranferred (Indonesia Language)

Quote from Padma13.pdf page 19-20

Bagian ke 2: Makna Mendalam Dari Abhiseka
(Ceramah Dharma Maha Acarya Lian Sheng pada 19-9-1996)

Hari ini saya akan membahas tentang makna mendalam dari abhiseka. Banyak orang salah sangka bahwa abhiseka Tantra hanyalah sekedar upacara resmi untuk mereka yang bercatur-sarana kepada Budhisme. Sebetulnya, abhiseka mempunyai banyak makna mendalam.

Sebelum seorang Acarya dapat memberikan abhiseka, ia harus terlebih dahulu berlatih dharma (ilmu) dari Yidam yang akan diupacarakan. Ia juga harus menggunakan kekuatan kemauan nya untuk mengundang Yidam tersebut dari angkasa untuk memasuki tubuh nya dan akhirnya ia harus memvisualisasikan dirinya menyatu dengan Yidam itu. Bila alat abhiseka nya merupakan sebuah vas (botol), maka si Acarya juga harus memvisualisasikan sang Yidam masuk dan mengisi vas tersebut dengan cairan surgawi yang mengalir keluar dari pori pori Yidam sebelum si Acarya dapat menggunakan vas itu untuk mengabhiseka para siswa nya. Ini adalah hal yang harus dilakukan terlebih dahulu oleh si Acarya sebelum memberikan abhiseka.

Lalu, si siswa penerima abhiseka juga harus tahu abhiseka apa yang mereka akan terima. Mereka harus tahu bagaimana menjapa mantra Yidam tersebut dan bagaimana membentuk mudra yang benar. Mereka juga harus tahu bagaimana memvisualisasikan Yidam tersebut untuk duduk di atas kepala mereka. Abhiseka menjadi sia sia dan tidak mencapai tujuan bila si penerima abhiseka tidak mempersiapkan diri sama sekali.

Pendek kata, si Acarya harus mengundang sang Yidam dan menyatu dengan Nya. Si siswa harus tahu menjapa mantra, membentuk mudra, dan bervisualisasi secara benar. Banyak siswa telah meminta abhiseka saya. Sewaktu saya meminta mereka untuk menjapa mantra nya atau membentuk mudra nya yang berkaitan dengan abhiseka yang diminta, ternyata mereka tidak tahu caranya. Ini tentu saja melanggar tradisi Tantra. Bila anda ingin menerima abhiseka, anda harus bertanya dulu apakah mantra nya, bagaimana membentuk mudra nya, dan bagaimana bervisualisasi. Abhiseka bukanlah urusan sepele. Kita harus bersiap dengan baik.

Sebagian siswa begitu berambisi sehingga memohon 10 jenis abhiseka sekaligus. Saya bertanya kepada mereka, “Bagaimana caranya mengundang ke 10 Yidam sekaligus pada saat yang sama?” Bagi saya, ini bukan masalah. Saya bisa memohon kepada semua Raja Budha, Raja Dewa, dan Raja Bumi dan meminta mereka untuk mendukung dan melindungi saya. Saya bisa memohon Kwan Im Tangan Seribu untuk menjadi tubuh altar (mandala) saya. Pendek kata, pengundangan yang saya lakukan akan manjur. Tapi si siswa yang meminta segala jenis abhiseka sekaligus harus tahu setiap aspek dari Yidam Yidam yang bersangkutan termasuk mantra dan mudra nya. Bila gagal, maka abhiseka nya akan sia sia. Ini adalah makna makna mendalam dari abhiseka.

Dalam acara abhiseka, si siswa, si Acarya, dan alat yang digunakan harus menyatu. Kalau tidak, tak akan ada tanda positif dari kemanjuran abhiseka. Setelah ritual abhiseka, banyak siswa saya melihat tanda tanda positif yang menunjukkan bahwa karma buruk mereka telah dihapuskan. Dalam sebuah acara abhiseka massal yang saya lakukan, banyak mujizat dilaporkan:

Penyakit kanker otak seseorang menjadi sembuh.
Seseorang sembuh dari penyakitnya yang berkepanjangan. Ia melihat karma hitam keluar
dari tubuhnya dan arus dharma masuk kedalam tubuhnya.
Seseorang memfoto X-Ray dan mendapatkan bahwa batu ginjal nya telah hilang secara gaib.
Seseorang sembuh dari sakit pinggangnya.
Ini semua adalah tanda tanda positif dari abhiseka yang manjur. Adakalanya setelah menerima abhiseka, si penerima abhiseka bermimpi aneh. Seorang siswa bermimpi bahwa Budha dan Bodhisattva memancarkan sinar untuk memberkatinya. Yang lebih beruntung bahkan bermimpi bahwa ia ditemani oleh para makhluk suci untuk terbang ke berbagai surga. Sebagian orang bermimpi dirinya makan sesuatu yang putih dan memuntahkan sesuatu yang hitam — suatu tanda dilenyapkannya karma buruk. Seseorang bermimpi bahwa banyak cacing keluar dari kepala nya dan jatuh ke tanah sewaktu ia sedang menyisir rambut. Setelah mimpi yang aneh ini, sakit kepala yang telah dideritanya seumur hidup hilang lenyap tanpa bekas. Ini adalah contoh contoh tambahan tentang abhiseka yang manjur. Kita harus tahu bahwa setelah menerima abhiseka, kita dapat memperoleh pengalaman yang nyata. Sewaktu kekuatan dharma yang putih memasuki tubuh kita, semua karma buruk kita lenyap. Ini adalah perbedaan utama antara abhiseka dan upacara inisiasi.

Demikian untuk hari ini. Om Mani Padme Hum.


AmituoFo
Lama Lotus Chef
Pure Karma
True Buddha School

No comments:

Post a Comment