Pages

Thursday, November 24, 2011

24-11-2011 [6-3-2011 Penjapaan Sutra & Penyeberangan Bardo Untuk Mereka Yang Baru Saja Meninggal] [1]



6-3-2011 White matter chanting [1]
6-3-2011 Penjapaan Sutra & Penyeberangan Bardo Untuk Mereka Yang Baru Saja Meninggal [1]
Translated by Lotus Nino
Sumber:

Ordo Satya Buddha punya versi resminya tersendiri untuk prosesi ini, tapi sayang banyak yang tidak mengikuti tata cara yang telah ditentukan.

Seperti sadhana-sadhana yang telah dipublikasikan oleh Satya Buddha, misalnya Pertobatan Satya Buddha, ternyata masih saja banyak yang membuat versinya sendiri-sendiri. Oh ya, saya juga pernah sekali mengikuti sadhana pertobatan yang diadakan dan sungguh mengagetkan.

Orang yang memimpin sadhana pertobatan tersebut tidak tahu tujuan utama dari sadhana yang dilakukan. Lalu sebelum bagian pertobatan selesai, semua orang masih berlutut dan kita diminta memasuki samadhi selama 5 menit.

Yang terjadi adalah setelah 2 menit kita diminta keluar dari samadhi.

Haha!

Orang yang memimpin dan penanggung jawab acara sadhana tersebut sama-sama tidak tahu tujuan sadhana tersebut untuk apa!


Yang ingin saya sampaikan adalah marilah kita semua mulai memahami tujuan dari setiap sadhana yang kita lakukan dan kemudian melakukannya dengan sebaik mungkin, benar bukan?

Shizun mengajarkan kita 3 syarat utama dalam bersadhana: visualisasi, mudra, dan mantra.

Cobalah baca artikel saya mengenai 3 racun: Keserakahan, Kebencian (Amarah), Kebodohan.

Dari sana marilah kita mencari tahu dan menggunakan hati kita untuk secara bijaksana mengetahui apa yang harus kita lakukan, dan tidak secara membabi buta mengikuti seseorang karena ada yang berkata mereka punya versi yang asli atau mereka punya kekuatan dharma.

Di dalam prosesi pembacaan sutra & penyeberangan bardo untuk mereka yang baru saja meninggal, tujuan adalah membaca sebanyak mungkin sutra untuk dilimpahkan jasa-jasa baiknya kepada yang meninggal supaya mereka punya banyak (persediaan) pahala kebajikan di tanah suci / lainnya.

Hal terpenting di sini adalah kita harus menyeberangkan mereka ke tanah suci dengan bantuan Shizun dan para Buddha & Bodhisattva.

Dengan membawa pikiran seperti ini, semua yang berpartisipasi dalam upacara ini akan dengan sepenuh hati menjapa mantra/sutra dan kemudian memvisualisasikan mereka yang meninggal duduk di atas teratai, naik ke atas atau diambil oleh Shizun atau Buddha Amitabha.

Shizun menekankan sekali lagi mengenai hal ini di dalam Ceramah Dharma-Nya tahun lalu di Cetiya Zu Xian, Taiwan.


Saya malah pernah melihat makanan-makanan dan benda-benda lainnya tercecer di sekitar lokasi penjapaan; beberapa orang membuang ingus di kertas tissue lalu membuangnya di sembarang tempat.
Hal-hal seperti ini tidak pernah diajarkan di Seattle dan Taiwan.
Suasana damai dan kemuliaan lokasi penjapaan tersebut sungguh tidak terlihat sama sekali.

Lalu penggunaan vajra dorje yang berlebih-lebihan untuk menghantam dan menyingkirkan ‘sesuatu’ tanpa memahami efek-efeknya yang membahayakan. Apakah mereka ingat akan para mahluk halus yang tak terlihat oleh mata? Apakah mereka juga ingat akan WELAS ASIH Shizun dan para Buddha yang TIDAK TERBATAS?

Skenario yang terjadi malah seperti seseorang yang sedang melakukan ritual kurban dan yang membuat saya kaget adalah ini seharusnya merupakan upacara penjapaan mantra dan penyeberangan bardo untuk mereka yang baru saja meninggal! Lebih kaget lagi saat mengetahui bahwa hal seperti ini diterima oleh banyak orang!

Saat acara sadhana bersama, saya membagikan beberapa poin mengenai cara mengamati dan menganalisa.

Pertama-tama, kita cari tahu mengenai definisi atau tujuan dari setiap sadhana yang akan dilakukan, lalu bagaimana cara melakukannya seperti yang diajarkan oleh Shizun.

Kemudian amati orang yang mengklaim dirinya melakukan versi yang otentik.

Bandingkanlah dengan Shizun.

Apakah orang ini punya aura Shizun?

Apakah orang ini punya ketangkasan & kesehatan seperti Shizun?

Apakah orang ini bersinar/berkilau seperti Shizun?

Apakah orang ini mempunyai kebijaksanaan dan ketrampilan untuk melakukan upacara yang efektif (manjur)?

Apakah orang ini punya welas asih yang memastikan bahwa tidak ada satu insanpun baik yang terlihat maupun yang tak terlihat yang akan terluka/dirugikan oleh tindakan-tindakannya?

Terakhir, dengarkanlah Shizun saja dan jangan biarkan orang lain membohongi Anda bahwa dia punya kekuatan dharma dan punya versi benar (-nya sendiri) dll. Jika seseorang mempraktekkan berbagai ilmu yang akan melukai para mahluk maka pastilah ini bukan ajaran Shizun atau Buddha.

Amituofo / Lotuschef / Pure Karma / True Buddha School

No comments:

Post a Comment