Pages

Tuesday, September 20, 2011

18-9-2011 Welas Asih


18-9-2011 Compassion

Compassion - This is an important requisite in Boddhicitta.
Do you really have this for all and not only for a handful of your relatives and friends?

In Boddhicitta, you need to see all as one.
How to go about it?

You begin with saying sorry to those you have wrong this life and previous ones.
Then you forgive those that have wrong you this way also.

When you do the 4 immeasurable visualization, you have all with you in cultivation without differentiating who's who. Plenty of light dots around you and with the blessing of True Buddha Lineage - Vairocana Buddha, Buddha Locani, Padmakumara, Living Buddha Lian Sheng. All lit up and merge as one.

You achieved what Buddha teaches, ALL SENTIENT BEINGS ARE EQUAL AND ALL ARE ONE.
You also achieved the state of transformation into Light body and merges with the Universe.
As for YOU? You don't exist any more as you have merge with all and then the Universe.
You arrived at Buddha's WU WO plane. WU WO - means there is no me.

See how wondrous is GM's teachings?
Just from the 4 Immeasurable Visualization you can Yoga all beings and then the Universe.
If you read an article that I translated in this blog, GM said merge with mountain and merge with lake...
Principles are the same and you can merge with nature and relax just at a snap of your fingers when you cultivate and understand what GM has so meticulously and painstakingly taught us all.


Let me tell you a story.

One day, not long after I become a Lama.
Someone said to me: I told you to be Low Profile and don't attract too much attention!
He continued: Don't go around healing people as well.

I said: I am a trained medical personnel, I have pledged to save lives. I can't [Jian si bu jiu](means can't see the dying and not try and save them).

He said: [Si le mei you?] (means die already or not?)
He continued: Wait till people sue you and then you bring TBS' name down!

I said: I don't see how my healing can affect TBS's name at all. I know what I am doing and if someone wants to say otherwise, I can't stop them.

I ended the conversation by nodding to him and walk away.
He called me one day when I am back in Singapore, harping on the same subject.
I told him very firmly that I am responsible for my own decision and actions. Thanking him for his advice.
I refuse all his invitation to anywhere from then and avoid being in his presence long enough for him to start any lecture.

My point is : where is the Compassion for fellow students and all sentient beings?

Another point is : TBS' name? GM said he don't need face! Means Name, fame, ego.... all does not matter.

Also TBS is given by the Universal Divinities and will return to Universe when he retires.

This person doesn't like my being popular in a very short time, fearing my out-shining him.
This person also doesn't care for fellow students and sentient beings at all.
He is also too fixated on Name, Fame, Status, Ego....which tied him down to the sentient realm and continue to be controlled by his own Demon.
His level of intelligence is so limited that I really feel very sorry for him. He has cultivated more than 10years already. His problem? Has yet to cultivate to clear Karmic Negatives.
His Karmic Hindrances are still too high.

Hahaha! Whew!!! I am glad that GM helps me much and I don't get "controlled" by these Ignorant cultivators. [There is a difference between cultivator and yogi].

Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom.

===
 18-9-2011 Welas Asih

Translated by Nino Candra

Welas asih – adalah sebuah syarat yang penting dalam Bodhicitta.
Apakah Anda telah benar-benar mempunyai welas asih terhadap semua mahluk dan tidak hanya untuk saudara-saudara dan beberapa teman Anda saja?

Di dalam Bodhicitta, Anda perlu melihat semua mahluk sebagai satu kesatuan.
Lalu bagaimana caranya?

Anda mulai dengan bertobat dan meminta maaf kepada mereka yang telah Anda salahi/jahati/sakiti pada kehidupan kali ini dan kehidupan-kehidupan sebelum ini.
Lalu Anda juga memaafkan mereka yang telah berbuat salah kepada Anda.

Saat Anda melakukan visualisasi 4 Apramana di dalam pelatihan diri, Anda bergabung dengan semua mahluk tanpa membeda-bedakan siapa mereka. Ada banyak titik-titik sinar putih yang mengelilingi Anda dan dengan pemberkatan dari silsilah Satya Buddha: Buddha Vairocana, Buddha Locani, Padmakumara, Buddha Hidup Lian-sheng – mereka semua bersinar dan bergabung menjadi satu.

Pada saat itulah Anda mencapai apa yang diajarkan Buddha sebagai SEMUA INSAN BERPERASAAN ADALAH SETARA DAN SEMUANYA ADALAH SATU.

Anda juga mencapai keadaan di mana Anda berubah menjadi tubuh Sinar dan bergabung dengan Alam Semesta.

Dan bagaimana dengan ANDA SENDIRI? Anda sudah tidak ada lagi karena Anda telah bergabung dengan semuanya dan Alam Semesta.

Anda mencapai wahana WU WO dari Buddha. WU WO – berarti tidak ada diri saya lagi.

Lihatlah bagaimana mengagumkannya ajaran Shizun?

Hanya dari visualisasi 4 Apramana saja Anda dapat beryoga dengan semua insan dan Alam Semesta.

Jika Anda membaca sebuah artikel yang saya pernah terjemahkan di dalam blog ini, Shizun berkata mengenai menyatu dengan gunung dan menyatu dengan danau...
Prinsipnya adalah sama dan Anda dapat menyatu dengan alam dan menjadi rileks hanya dalam satu petikan jari Anda saat Anda sedang bersadhana. Anda juga menjadi paham mengenai apa yang telah diajarkan oleh Shizun dengan sangat detil dan susah payah.


Ada sebuah cerita yang ingin saya bagikan kepada teman-teman pembaca.

Pada suatu hari, tidak lama setelah saya menjadi seorang Lama (Fashi),
seseorang berkata kepada saya: Saya telah memberitahu Anda agar Anda menjaga sikap ‘Low Profile’ (rendah hati) dan tidak menarik terlalu banyak perhatian!
Dia melanjutkan: Jangan pergi untuk menyembuhkan orang juga!

Saya menimpali: Saya ini seorang personil medis yang terlatih dan saya telah bersumpah untuk membantu menyelamatkan nyawa. Saya tidak dapat [Jian si bu jiu] (yang berarti tidak dapat melihat orang yang telah sekarat dan berdiam diri dan tidak menolongnya).

Dia berkata: [Si le mei you?] (yang berarti sudah mati atau belum?)
Lalu melanjutkan dengan: Tunggu saja sampai orang-orang menuntut Anda dan Anda akan menghancurkan nama Satya Buddha!

Saya menanggapinya: Saya tidak melihat bagaimana tugas menyembuhkan saya dapat mempengaruhi nama Satya Buddha sama sekali. Saya tahu apa yang saya lakukan dan jika ada seseorang yang berkata sebaliknya, maka saya juga tidak dapat menghentikannya.

Saya mengakhiri percakapan tersebut dengan mengangguk padanya dan pergi.

Suatu hari dia menelepon saya saat saya telah kembali ke Singapura dan masih mengulang topic permasalahan yang sama lagi.
Saya katakan kepadanya dengan tenang bahwa saya bertanggungjawab atas semua keputusan dan tindakan yang saya ambil. Lalu saya berterima kasih atas semua nasehatnya.
Mulai saat itu, saya menolak semua undangannya untuk datang ke mana saja dan menghindar darinya cukup lama supaya tidak dikuliahi lagi.

Poin yang ingin saya sampaikan di sini: di manakah Welas Asihnya terhadap semua murid dan para insan?

Poin lainnya adalah: Nama Satya Buddha? Shizun saja berkata bahwa Beliau tidak butuh muka! Yang berarti Nama, Popularitas, Ego... semua tidak masalah.

Lagipula Satya Buddha diberikan oleh para Dewata Alam Semesta dan akan kembali kepada Alam Semesta saat Beliau pensiun.

Orang ini tidak suka dengan saya yang menjadi populer dalam waktu singkat. Dia takut saya lebih cemerlang daripada dirinya.

Orang ini juga sama sekali tidak punya hati yang melayani kepada para murid dan para insan.

Kemudian orang ini juga terlalu melekat pada Nama, Popularitas, Status, Ego... yang mengikatnya ke dalam alam samsara dan akan terus dikendalikan oleh Iblis dalam dirinya sendiri.

Tingkat kecerdasannya sebegitu terbatasnya hingga saya merasa kasihan kepadanya. Dengan mengetahui bahwa dia telah melatih diri lebih dari 10 tahun, lalu masalahnya? Dia masih harus melatih diri untuk membersihkan karma-karma negatifnya.

Halangan dari karma buruknya masih terlalu besar.

Hahaha! Whew! Saya senang bahwa Shizun banyak membantu saya sehingga saya tidak ‘dikendalikan’ oleh para pelatih diri yang bodoh seperti ini. [Ada perbedaan antara yogi dengan mereka yang melatih diri].

Om Guru Lian-sheng Siddhi Hom.


Amituofo / Lotuschef / Pure Karma / True Buddha School

No comments:

Post a Comment