Pages

Friday, September 23, 2011

11-11-2010 Pola Pikir


Sharing - 11 November 2010 Mindset
11-11-2010 Pola Pikir
  
GM places the 4 immeasurable visualization at the start of cultivation.
Have you wondered why?

A yogi cultivates to merge with Principal Deity or Buddha/Bodhisattva.
First study what this Principal is all about.
Generally, all Buddha & Bodhisattva are infinitely Compassionate & Wise.

Cultivate a caring & sharing yogi.
One who opens their heart fully & joyously to care & share with all sentient beings,
One who do not differentiate or discriminate any fellow beings,
One who willing to make others happy even to their own disadvantage,
One who treats all as equals....


Tongmen A (took refuge 10+years) asked me whether we have to care for ourselves first before others. Like not dedicating merits of chanting & cultivation to others but keep it for self. Reason someone gave A was he needs it for himself as his own karmic negatives infinite & cannot clear.

Now B, was told to not dedicate any of GM's mantra chanted to others because she needs 8 millions count to go to Maha Double Lotus Pond Pureland. (took refuge 10+years)

C told me his negatives too much so he has to attend fire homa/puja regularly & cultivate 5 or 6 sessions a day to just stay comfortable. (took refuge 20+years). He believes he has a lot of Negative karma to burn away & he has to continue to say sorry non stop.

D chants all 3 chapters of Ksitigarbha Sutra daily & burn lots of lotuses & incense paper to say sorry to his numerous Karmic negatives because he said he has too many & if don't do he will suffer some mishap or misfortune.

E said he is a high rank master monk & therefore everyone must kowtow to him. At the start of a meal, he told everyone who raise their chopsticks to stop, he has to eat first.

He told me not to dine with tongmen as food touched by them are tainted & not good for 'holy' monks & nuns.

Many go more than one round of enpowerment during GM's sessions. They think that once is not enough.
If you think that the 1st round is not powerful enough, what makes you sure that the 2nd, 3rd. 4th.... round will do the trick?

Haha. Is it so hard to trust GM 100%?

GM said in Hong Guang Da Cheng Jiu [Rainbow Body Attainment] that it truly is difficult for one to trust & believe him 100%.
To cultivate well, one has to have infinite trust in our own Guru & follow his footsteps, right?

Read some Buddhist stories?

Sakyamuni Buddha eats moldy leftover food given as alms to him. The members of that household has eaten & therefore the food is tainted?
One must be grateful for alms given to us to keep us alive  in order to have a shell to cultivate, do you agree?
We in turn cultivate diligently to give them blessings or dedicate merits to them.

My humble views are to cultivate well, one's mindset is of utmost importance.
Buddha/Bodhisattva are all full of Compassion & Wisdom.
GM taught us to learn these mindset to cultivate well.

I urge all fellow cultivating yogi to listen to GM only to start with & keep the 4 Immeasurable Vows to heart at all times. 
Read the book called 密教大光
Whenever anyone try to teach you something selfish & not generous, please smile & say thank you then walk away.

As you cultivate, observe those around you. Who is shining & happy & who is not. 
Discern for yourself who to listen to & seek help.

I know when you share & willing to give, the Buddha & Bodhisattva will give you more to share with all sentient beings.
Bear in mind that only one that is rich & not lacking can give infinitely.
Are you Rich & able to give Infinitely without discrimination to make all sentient beings happy?
Can you put a smile on someone's face every day?

Hope you enjoy reading this article & like it enough to share with others.

With metta, (metta is loving kindness)

===
 11-11-2010 Pola Pikir
Translated by Lotus Nino Candra

Shizun menempatkan visualisasi 4 Apramana pada bagian paling awal sadhana.
Pernahkah Anda menyadari mengapa demikian?

Seorang yogi berlatih untuk menyatu dengan Yidam Utamanya atau Buddha/Bodhisattva.
Oleh karenanya, pertama-tama pelajarilah semua hal mengenai Yidam Utama Anda.
Secara umum, semua Buddha dan Bodhisattva mempunyai Kebijaksanaan dan Welas Asih yang tiada terbatas.

Latihlah diri Anda untuk menjadi seorang yogi yang mampu berbagi dan berwelas asih.
Menjadi orang yang mampu membuka hatinya secara penuh dan dengan bahagia bisa menolong dan berbagi dengan sesama insan.
Menjadi orang yang tidak membeda-bedakan atau mendiskriminasikan semua mahluk.
Menjadi orang yang rela membahagiakan orang lain meski dirinya sendiri dalam posisi yang tidak diuntungkan.
Menjadi orang yang mampu memperlakukan semuanya dengan setara...

A, yang telah bersarana selama lebih dari 10 tahun, bertanya kepada saya apakah harus mengurus diri sendiri terlebih dahulu sebelum mengurus orang lain – dalam lingkup seperti tidak mendedikasikan jasa-jasa baik dari penjapaan dan sadhana untuk orang lain tapi untuk dirinya sendiri saja. Alasan yang orang katakan kepada A adalah bahwa dia membutuhkan jasa-jasa baik tersebut untuk dirinya sendiri karena karma buruknya tidak pernah habis dan tidak dapat dihapus.

Sekarang B (sudah bersarana lebih dari 10 tahun juga) diberitahu untuk tidak mendedikasikan jasa-jasa baik dari penjapaan mantra Shizun kepada para insan karena dia membutuhkan total 8 juta kali penjapaan untuk bisa terlahir di Tanah Suci Kolam Maha Teratai Kembar.

C mengatakan kepada saya bahwa karma buruknya sangat besar sehingga dia harus sering menghadiri puja api homa secara rutin dan bersadhana 5 atau 6 kali dalam sehari agar bisa merasa tenang. C sudah bersarana selama lebih dari 20 tahun. Dia percaya bahwa dia punya karma buruk yang sangat besar yang perlu dibersihkan dan harus non-stop terus bertobat.

D membaca 3 bab Sutra Ksitigarbha setiap hari dan membakar banyak teratai dan kertas sembahyang untuk meminta maaf kepada musuh-musuh karmanya yang banyak karena dia merasa punya terlalu banyak musuh karma dan bila tidak melakukannya maka dia akan tertimpa kemalangan/kesialan.

E berkata bahwa dia adalah bhiksu acharya tingkat tinggi dan oleh karenanya setiap orang harus bersujud padanya. Saat hendak mulai acara makan, dia mengatakan pada semua yang ada di sana yang mengangkat sumpitnya untuk berhenti. Dia harus makan terlebih dahulu.
Dia bilang kepada saya untuk tidak makan dengan mereka para non-bhiksu karena makanan yang disentuh mereka telah tercemari dan tidak baik untuk para bhiksu dan bhiksuni yang ‘suci’.

Masih banyak juga yang yang berjalan memutari bendera abhiseka saat Shizun memberikan pemberkatan abhiseka. Mereka merasa satu kali masih belum cukup.
Lalu jika Anda merasa bahwa 1 putaran (power-nya) masih kurang kuat, apa yang membuat Anda berpikir bahwa putaran yang ke-2, ke-3, ke-4 dan seterusnya akan manjur?

Haha. Sesulit itukah untuk percaya 100% kepada Shizun?

Saat berada di Hong Guang Da Cheng Jiu, Shizun berkata bahwa memang sungguh susah bagi seseorang untuk mempercayai-Nya 100%.

Melatih diri dengan baik dan benar membutuhkan rasa percaya yang tak terbatas pada Guru kita sendiri dan mengikuti langkah-Nya, benar bukan?


Teman-teman pernah membaca cerita-cerita Buddhis?

Buddha Shakyamuni memakan sisa makanan yang telah berjamur yang diberikan sebagai sedekah kepada-Nya. Para anggota keluarga yang memberi sedekah tersebut telah memakannya dan apakah oleh karenanya makanan tersebut menjadi tercemar?

Kita harus bersyukur atas sedekah yang diberikan kepada kita karena sedekah tersebut dapat menyambung hidup kita, sehingga kita masih mempunyai badan dan kulit untuk melatih diri, setujukah teman-teman?

Kemudian giliran kita untuk melatih diri dengan baik untuk membayar mereka dengan pemberkatan dan pelimpahan jasa-jasa baik.


Dengan rendah hati saya berpendapat bahwa untuk melatih diri dengan baik, pola pikir seseorang adalah hal yang paling penting.

Buddha/Bodhisattva sepenuhnya bijaksana dan welas asih.
Shizun mengajar kita untuk mempelajari pola-pola pikir demikian dalam melatih diri kita.

Saya meminta semua teman-teman yogi yang melatih diri untuk selalu mendengarkan Shizun yaitu memulai dengan dan membawa 4 Apramana di dalam hati kalian kapanpun. Bacalah buku yang berjudul 密教大光.

Saat ada orang yang mencoba mengajari kalian untuk menjadi egois dan tidak bermurah hati, senyumlah dan katakan terima kasih kepadanya lalu tinggalkan orang tersebut.

Sejalan dengan pelatihan diri Anda, amatilah mereka yang ada di sekeliling Anda. Lihatlah siapa saja yang bersinar dan tampak bahagia, dan siapa saja yang tidak. Di sini Anda sendiri akan bisa membedakan siapa yang bisa didengarkan dan dimintai bantuan.

Saya tahu bahwa saat Anda ingin berbagi dan rela memberi, maka Buddha dan Bodhisattva akan memberi Anda lebih banyak lagi untuk dibagikan kepada semua insan.

Ingatlah selalu bahwa hanya orang yang kaya dan tidak berkekurangan yang dapat memberi tanpa batas.

Lalu, apakah Anda Kaya dan mampu memberi Tanpa Batas tanpa melakukan diskriminasi untuk membahagiakan semua insan?

Dapatkah Anda membuat orang tersenyum setiap harinya?

Saya harap Anda menikmati artikel ini dan cukup senang untuk membagikannya dengan teman-teman lain.


Salam metta (metta adalah cinta kasih)


Amituofo / Lotuschef / Pure Karma / True Buddha School

No comments:

Post a Comment